Bondowoso Kembangkan Lahan Kopi 10 Ribu Hektare

Pelaksanaan Pertemuan Penguatan kelembagaan petani kopi Arabika rakyat Bondowoso.

Pelaksanaan Pertemuan Penguatan kelembagaan petani kopi Arabika rakyat Bondowoso.

Bondowoso, Bhirawa
Setelah sukses menembus pasar Eropa, Kopi Arabika rakyat Bondowoso yang diinisiasi oleh Bupati Amin Said Husni dengan menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakau (Puslit Koka) serta mendapat dukungan penuh dari Bank Indonesia Cabang Jamber terus menunjukkan tren peningkatan permintaan. Karena itu dalam waktu dekat akan diupayakan untuk terus melakukan ekspansi lahan dalam rangka peningkatan produksi.
Hal ini sebagaimana terungkap dalam Pertemuan Koordinasi Penguatan Kelembagaan dan Penguatan Menejemen Pemasaran Kopi Arabika rakyat Bondowoso yang dilakukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan bersama sejumlah Kelompok Tani Kopi serta menghadirkan petani kopi, Kamis (13/8) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut terungkap, untuk mengembangkan potensi pertanian Kopi Arabika di Kabupaten Bondowoso, Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat akan terus berupaya membuat terobosan. Bahkan dalam rangka perluasan area tanaman ditetapkan target 10 ribu hektare area pertanian kopi yang diharapkan secepatnya terwujud.
Upaya ini dilakukan, karena permintaan kopi jenis Arabika di dalam dan luar negeri terus bertambah. Namun, karena keterbatasan lahan sehingga petani kopi di Bondowoso tidak bisa memenuhi permintaan pasar.
“Atas arahan Bapak Bupati kami akan berupaya meningkatkan produksi kopi, salah satunya dengan cara menambah area tanaman dengan catatan juga dilakukan upaya menjaga kualitas produksi,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bondowoso  Ir Erfan Ghani MSi.
Upaya yang dilakukan oleh Dishutbun kemarin, adalah dengan melakukan berbagai pertemuan dengan pihak-pihak terkait, seperti ADM Perhutani KPH Bondowoso, Deputi Pimpinan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jember, Perwakilan Puslit Koka Jember, Ketua APEKI Jakarta, LMDH dan Kelompok Tani kopi.
Ir Erfan Ghani mengatakan tujuan pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memantapkan pengembangan kopi jenis Arabika menuju 10 ribu hektare.  “Saat ini area kopi Arabika mencapai 2.100 hektare. Jadi untuk mencapai 10 ribu hektare, kita masih membutuhkan perluasan lahan sebanyak 7.900 hektare,” kata Erfan Ghani.
Menurutnya, untuk mendorong peningkatan kopi Arabika untuk memenuhi permintaan pasar internasional diharapkan produksi kopi Arabika asal Bondowoso meningkat, sehingga peran serta semua pihak termasuk Perhutani KPH Bondowoso sangat diharapkan.
“Yang paling penting lagi peran Pemkab Bondowoso sebagai daerah eksportir kopi Indonesia, sehingga kami selalu meminta arahan dan dukungan semua pihak,”ujarnya.
Dengan peningkatan lahan nanti diharapkan dapat pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bondowoso, khususnya para petani kopi. [har]

Tags: