Bondowoso Siap Sambut Paragliding Trip of Indonesia

Landasan Megasari yang saat ini ditunjuk menjadi tuan rumah Nasional terletak dikawasan Desa Sempol Kecamatan Sempol Bondowoso tepatnya dilereng kawasan Ijen. (Samsul Tahar/Bhirawa)

Landasan Megasari yang saat ini ditunjuk menjadi tuan rumah Nasional terletak dikawasan Desa Sempol Kecamatan Sempol Bondowoso tepatnya dilereng kawasan Ijen. (Samsul Tahar/Bhirawa)

(Landasan Megasari ditunjuk Jadi Tuan Rumah Nasional)
Bondowoso, Bhirawa
Lanadasan Megasari yang terletak di Kecamatan Sempol Bondowoso tepatnya di lereng kawah ijen yang ditunjuk untuk untuk menjadi tuan rumah Nasional Paragliding dan menurut rencana akan dihadiri langsung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi terus berbenah.
Menjelang pelaksanaan Paragliding Trip of Indonesia (TroI) 2016, Bondowoso yang menjadi tuan rumah seri ke empat TroI ini terus melakukan persiapan. Sebelumnya TroI dilaksanakan di Karanganyar (Jateng), Manado (Sulut), dan Mantar (Sumbawa Barat, NTB) dan berakhir di Kabupaten Pesisir Selatan (Sumatera Barat) November mendatang. “Pertengahan Oktober nanti TroI akan dilaksanakan di Sempol dengan take off di Puncak Megasari dan landing di Sempol,” kata Sirry Muhammad, salah seorang panitia lokal Bondowoso.
Konsep TroI, kata Sirry, menggabungkan antara olahraga, pariwisata, dan pemberdayaan perekonomian masyarakat. Sehingga selain berlomba, para peserta yang datang dari seluruh Indonesia itu akan melihat beberapa tempat wisata yang ada di sekitar Sempol. “Tak sedikit peserta dari berbagai daerah penasaran dengan bukit teletubbies. Itu ungkapan para atlet yang baru pulang dari Mantar Sumbawa Barat kemarin. Mereka penasaran dengan bukit, air terjun di telan bumi, dan blue fire,”ujarnya.
Masuknya Bondowoso sebagai tuan rumah TroI ini menjadi kebanggaan tersendiri untuk seluruh masyarakat Kota Tape ini. Mengingat di Jawa hanya ada dua daerah yang terpilih sebagai penyelenggara. “Karena saat bidding di Jakarta awal tahun lalu, banyak daerah yang mengajukan diri sebagai tuan rumah , utamanya dari kabupaten/kota di Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat,”katanya.
Penunjukan Bondowoso sebagai Tuan Rumah TRoI 2016 ini sangat memberikan dampak yang cukup besar terhadap pengembangan pariwisata yang saat ini sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso, karena di Jawa Timur Hanya Megasari Bondowoso yang ditunjuk menjadi Tuan Rumah.
Sementara itu, Tomas Sabarudin salah satu manajemen TRoI mengungkapkan, kesempatan menjadi tuan rumah harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal untuk memperkenalkan potensi wisata yang dimiliki. Selain itu berbagai potensi produk unggulan juga harus dikenalkan karena TRoI diharapkan juga memberi manfaatkan bagi perekonomian masyarakat.
“Karena di hari terakhir, peserta yang datang dari beberapa daerah itu kita ajak field trip ke sejumlah objek wisata, dari situ kuliner khas dan oleh-oleh khas Bondowoso harus ditonjolkan,” ungkapnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, TRoI menjadi event paralayang yang paling banyak diminati oleh pilot di Indonesia. Dalam setiap serinya, ada sekitar 100- 200 atlet yang ambil bagian. [har]

Tags: