Bonek dan Karang Taruna ‘Tumpahkan Darah’ di Alun-Alun Rangkah

Camat Tambaksari Ridwan Mubarun dan Lurah Rangkah Tjahja Handadari foto bersama dengan Bonek dan Karang Taruna usai donor darah, Minggu (26/3) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Keberadaan Bonek kian positif di mata masyarakat. Stigma negatif terhadap perilaku pendukung fanatik Persebaya kini telah luntur. Tak hanya berbondong-bondong mendukung tim kebanggaannya di stadion, aksi-aksi sosial kemanusiaan juga tak luput dilakukannya.
Minggu (26/3) kemarin, ratusan Bonek Kecamatan Tambaksari tampak antre memasuki mobil Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mendonorkan darah di Alun-alun Rangkah depan Kelurahan Rangkah.
Selain Bonek, anggota Polisi pun juga turut mendonorkan darah saat bertugas di wilayah tersebut. Sejak pagi, para Bonek yang berkostum serba ‘ijo’ ini juga melakukan bakti sosial berupa sembako yang diberikan kepada warga kurang mampu.
Kegiatan sosial ini rutin dilakukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Rangkah. Namun, kali ini menggandeng Bonek dan Karang Taruna (Kartar) sebagai penyelenggaranya. Tidak hanya aksi sosial saja, melainkan bazaar juga turut memeriahkannya.
Koordinator Lapangan (Korlap) Bonek Kecamatan Tambaksari Wido Rajamaswara mengungkapkan bahwa Bonek saat ini telah dewasa yang diterima masyarakat.
“Kami (Bonek, red) sangat mensuport acara sosial seperti donor darah. Hal ini membuktikan bahwa Bonek hadir di tengah masyarakat untuk saling membantu,” ujarnya saat ditemui Harian Bhirawa, kemarin.
Sementara, Ketua Karang Taruna Kecamatan Tambaksari Akhmad Muhid menuturkan bahwa kegiatan sosial bersama Bonek ini baru kali pertama dilakukan. Ia mengharapkan dengan adanya aksi sosial kali ini bisa saling bersinergi dengan masyarakat secara luas.
“Bonek harus disentuh oleh Pemerintah Kota. Karena banyak program Pemkot Surabaya lebih cenderung untuk pemberdayaan ekonomi pemuda produktif dengan melatih pejuang muda. Nah, disini para Bonek yang mayoritas pejuang muda juga perlu disentuh,” katanya.
Menurut Muhid yang juga sebagai Wakil Sekretaris Karang Taruna Kota Surabaya iniĀ  menambahkan Bonek harus diberdayakan seperti pemuda lainnya. “Jadi tidak ada perbedaan, Bonek yang dulu sama sekarang ini sudah beda. Karena Bonek sekarang ini lebih santun dan dewasa dan telah diterima masyatakat,” jelasnya.
Ketua LPMK Kelurahan Rangkah Maryono juga mengharapkan kegiatan sosial ini terus berlanjut untuk masyarakat khususnya warga Rangkah. Sebab, menurutnya kolaborasi antara Bonek dan Kartar harus ditunjukkan harus ditunjukkan tentunya diback up LPMK.
“Ini baru kali pertamanya melakukan aksi sosial yang dulunya sempat mati suri. Nah, saat ini kami bangkitkan kembali menyangkut masalah kemanusiaan. Kedepan akan melibatkan seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Sementara, Camat Tambaksari Ridwan Mubarun yang juga hadir di tengah acara menuturkan bahwa para Bonek sudah bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa melakukan hal-hal positif. Dengan demikian, sedikit demi sedikit menghapus stigma negatif terhadap perilaku Bonek.
“Oleh sebab itu, kami merangkul Bonek Kecamatan Tambaksari dalam acara donor darah dan bakti sosial kali ini. Disini Bonek bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa melakukan hal positif,” tutur mantan Camat Rungkut ini. (geh)

Tags: