Bongkar Muat di Pelabuhan Kota Probolinggo Naik 52 Persen

Bongkar muat di pelabuhan Probolinggo meningkat.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkot Bakal Bentuk BUMD Pelabuhan
Kota Probolinggo, Bhirawa.
Pemkot Probolinggo mengatur tahun ini telah membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pelabuhan. Berbeda dengan BUMD pelabuhan milik Pemprov Jatim, BUMD yang dikelola pemkot akan lebih fokus menyediakan alat transportasi. Hal ini di ungkapkan Asisten Perekonomian Pembangunan Pemkot Probolinggo Setyorini Sayekti, Selasa (5/1).

“Dengan berkembangnya Pelabuhan Probolinggo, Kota Probolinggo tidak hanya jadi penonton saja. Pemkot juga proaktif dengan menerapkan sistem B to B ( bussiner to bussines ). Karena PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) milik Pemprov Jatim di Kota Probolinggo akan ada BUMD pelabuhan milik Kota Probolinggo,” ujarnya.

Kajian tentang Badan Usaha Pelabuhan (BUP) telah dilakukan Bappeda Litbang Pemkot Probolinggo. Selain membentuk Badan Usaha Pelabuhan, juga menyusun regulasi penyertaan modal. “Pembentukan Badan Usaha Pelabuhan dan penyusunan regulasi penyertaan modal akan dilakukan pada tahun 2021. Dengan adanya BUP Kota Probolinggo, kerja sama bisa lebih cepat. Menjalani investasi lebih cepat,” terangnya.

Disinggung mengenai jenis usaha yang akan dilakukan BUP Kota Probolinggo, Rini -begitu ia biasa disapa, menjelaskan, telah dilakukan diskusi antara Pemkot Probolinggo dengan PT DABN mengenai jenis usaha BUP Kota Probolinggo. “Kemarin sudah diskusi dengan PT DABN agar tidak tumpang tindih, sesuai kajian Bappeda Litbang adalah untuk penyediaan jasa transportasi dan memfasilitasi bongkar muat,” terangnya.

Pemkot Probolinggo berencana membentuk 2 BUMD baru. Yaitu, BUMD Pasar dan BUMD Pelabuhan. BUMD Pelabuhan ada kerja sama dengan Pemprov Jatim untuk menentukan tugas-tugas BUMD. “Untuk BUMD Pelabuhan ini rencananya akan ada MoU dengan Pemprov Jatim. Nantinya mana tugas BUMD Provinsi dan BUMD dari Kota Probolinggo. Tapi, seperti apa tugas-tugasnya masih akan dibahas lagi, “ujar Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo Rey Suwigtyo.

Sebagai BUMD, badan usaha ini akan berbentuk Perumda untuk BUMD Pasar. Sedangkan, PT untuk BUMD Pelabuhan, pengelolaannya bukan dari PNS. Melainkan dari orang-orang profesional. “Seperti sebelumnya Saat ini PDAM ITU kan TIDAK diisi PNS, TAPI orang-orangutan profesional. Diharapkan untuk dikelola sebagai BUMD, bisa bekerja dengan sistem swasta. Memangkas birokrasi juga,” jelasnya.

Pandemi Covid-19 rupanya tidak berpengaruh terhadap aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Probolinggo. Terbukti sepanjang tahun 2020 ada kenaikan aktivitas bongkar muat sebesar 52 persen. “Alhmadulillah. Selama pandemi Covid-19 ini angka kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Probolinggo naik 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, komoditas yang dilakukan bongkar muat juga naik. Pada tahun 2019 mungkin 1,1 juta ton dan tahun 2020 menjadi 1,7 juta ton. Semoga tahun depan bisa tumbuh 70 persen,” kata Kepala Cabang PT DABN, Djumadi.

Keberadaan Pelabuhan Probolinggo meningkatkan perekonomian Jawa Timur. Apalagi dengan kondisi Pelabuhan Tanjung Perak yang semakin padat. Sehingga, Pelabuhan Probolinggo bisa menjadi alternatif untuk bongkar muat perdagangan maupun penunjang pariwisata.

Selama pandemi dan dasar adalah transportasi manusia. Sedangkan transportasi barang terus berlanjut. Jadi untuk transportasi laut seperti ini tidak terdampak, karena yang dikirim barang. “Ada kru tapi sedikit orangnya,” terangnya. Namun, Djumadi mengakui bahwa pertumbuhan kegiatan bongkar muat ini masih di bawah target yang ditetapkan tumbuh dengan cara 200 persen. “Kami tumbuh 200 persen. Tapi realisasinya 52 persen,” tuturnya.

Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Probolinggo masih didominasi oleh pengangkutan barang domestik. Seperti batu bara maupun gula mentah. “Tidak hanya pabrik dari wilayah Pasuruan dan Probolinggo saja yang melakukan bongkar muat di sini. PT Miwon yang lokasinya di Gresik, bongkar muat gula mentah di Pelabuhan Probolinggo,” tandasnya.

Pelabuhan Probolinggo awalnya dikembangkan karena adanya bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo, sehingga untuk menggerakkan ekonomi Jatim di sisi Malang dan sekitarnya dikembangkanlah pelabuhan tersebut. Hingga saat ini, kata dia, Pelabuhan Probolinggo menjadi satu-satunya pelabuhan di Indonesia yang tetap berjalan dengan pengelolaan BUMD.

Terkait pengembangan ke depan, kata Djumadi, akan dibangun dermaga tiga dan empat yang menjadi satu bagian utuh dengan pembiayaan melalui investor dari China. “Untuk investor, saat ini sudah ada dan sedang dalam penjajakan berasal dari China. Kami harapkan dalam setahun ini akan menemukan titik temu dan realiasi pengembangan pelabuhan bisa dilaksanakan tahun 2021,” tambahnya.[wap]

Tags: