Bosan Jadi PNS, Tawarkan Cara Bercocok Tanam hingga Kelola Yayasan

Para PNS yang akan pensiun sedang menyimak penjelasan narasumber Venta Agustri tentang tanaman sistem hidroponik.

Para PNS yang akan pensiun sedang menyimak penjelasan narasumber Venta Agustri tentang tanaman sistem hidroponik.

KORPRI Motivasi PNS Jelang Pensiun
Kabupaten Sidoarjo, Bhirawa
Masa purna tugas/pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada umumnya terkadang menjadi momok yang menakutkan. Traumatik tidak mendapatkan tempat yang berharga bila turun di masyarakat. Pada kenyataannya, para PNS tidak semua seperti itu. Banyak dari mereka justru sudah bosan menjadi PNS, mereka ingin bebas, berkembang, berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Di antaranya dengan bercocok tanam, momong cucu hingga mengelola yayasan bagi anak-anak yatim.
Dewan KORPRI Pemkab Sidoarjo terus memberikan motivasi bagi anggotanya yang akan memasuki masa purna tugas.  Targetnya jelas, yakni mewujudkan kemandirian anggota KORPRI menjelang pensiun. Selain itu mereka diharapkan bisa meningkatkan penghasilan di masa-masa pensiun nanti.
Bertempat di Balai Diklat Pemkab Sidoarjo, Dewan KORPRI setempat memberikan pembekalan wirausaha kepada seluruh unit anggotanya, Selasa (28/7) kemarin.  Materinya membuat tananam secara hidroponik .
Muhammad Djamin (57), pegawai PU Bina Marga mengaku akan pensiun pada Oktober 2015 mendatang. Dia merasa senang dengan adanya kegiatan atau pelatihan seperti ini karena akan menjadi bekal dia untuk mencoba merintis usaha pasca pensiun.
Menurutnya, selain bercocok tanam secara hidroponik, perlu ditambah lagi dengan cara pembekalan lain seperti cara beternak ikan. “Karena ternak itu katanya tidak terlalu sulit, tetapi juga bisa menghasilkan uang yang tak sedikit,” katanya.
Ia juga mengaku sudah merasa bosan menjadi PNS, ingin menenangkan diri dengan bercocok tanam. Apalagi bisa menanam sendiri di lingkungan halaman rumah yang kecilpun juga bisa lewat cara hidroponik. “Sambil momong cucu, sehari-harinya bisa melihat tanaman hijau hati dan pikiran akan lebih tenang,” katanya riang.
Ungkapan yang sama dikatakan oleh Bambang Subagiyo (57), pegawai Kelurahan Celep Kec Sidoarjo. Ia mengaku lebih senang ingin pensiun, karena ingin berwirausaha di luar PNS . Dan pertanian dengan sistem hidroponik ini bisa menjadi salah satu alternatif usaha yang akan dipilihnya. “Dan saya sangat berminat karena mempunyai lahan yang cukup di lingkungan rumah. Nanti usai kerja, saya akan langsung mempersiapkan lahan dan sarananya, dari penjelasan narasumber juga mudah dipahami, tinggal mempraktikkan saja,” ujar Pak Bambang, sapaan akrabnya.
Sambil melihat-lihat benih sayuran yang ditanam untuk sistem hidroponik, Bambang Subagiyo mengungkapkan, seandainya tidak ada perpanjangan masa kerja PNS selama dua tahun itu pasti akan lebih senang pensiun duluan. “Saya punya keinginan mengelola yayasan untuk anak-anak yatim, di rumah saya juga ada kamar-kamar kosong sehingga bisa  dimanfaatkan untuk berbuat kebaikan.  Misalnya bisa dipakai untuk belajar dan mengaji bersama,” inginnya.
Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sidoarjo Yustina Tri Prastiwi AMp disela-sela acara pelatihan mengatakan, kalau kegiatan semacam ini untuk memberi peluang usaha bagi anggota  yang mendekati masa purna tugas. “Agar mereka di waktu pensiun nanti bisa mendapat kesempatan mengembangkan usaha dengan baik,” katanya.
Dituturkan Yustina, biasanya ada sebagian pegawai yang tidak siap menghadapi pensiun, mungkin belum siap mencari dan membuat kegiatan sendiri saat pensiun. Makanya, dengan adanya program pembekalan semacam ini bisa dimanfaatkan oleh anggota untuk mensejahtarakan kehidupannya. “Karena usaha berkebun sayuran dengan sistem hidroponik ini banyak kesempatannya. Juga bisa untuk meningkatkan penghasilan di waktu pensiun,” tutur Yustina.
Pembekalan keterampilan berwirausaha semacam ini diharapkan mampu menjadi cambuk bagi PNS yang purna tugas untuk tidak pesimistis menatap masa depannya. “Karena pelatihan semacam ini merupakan salah satu solusi memanfaatkan waktu. Selain itu juga dapat menghasilkan uang melalui program ekonomi kreatif, yang lagi digalakkan oleh Pemkab Sidoarjo,” pungkas Bu Yus, sapaan akrabnya.
Usai memberikan paparan kepada para peserta, Venta Agustri selaku pengusaha Kebun Sayur Surabaya menjelaskan kalau bertanam dengan sistem hidroponik itu merupakan cara bertanam dengan menggunakan larutan nutrisi/hara dan menggunakan media selain tanah. Pada budidaya ini, semua kebutuhan nutrisi disediakan dalam jumlah yang tepat, diberikan dalam bentuk larutan. “Semua tumbuhan pada umumnya bisa ditanam dengan sistem hidroponik. Tapi hidroponik skala kebun dan hidroponik skala hobi sangat berbeda,” katanya.
Dijelaskan jenis tanaman yang dihasilkan nantinya sangat higienis, oleh karena itu hasilnya bisa dinikmati sendiri, mengingat para pensiunan usianya sudah lanjut perlu makan makanan yang higienis. “Di samping menyehatkan, juga bisa dijual. Belajar berwirausaha sambil mencari kesibukan di rumah,” jelas Venta. [Achmad Suprayogi]

Tags: