Bosda Belum Cair, Sekolah Kesulitan Bayar Honor GTT

foto ilustrasi

Kota Batu, Bhirawa
Sekolah swasta di Kota Batu mengku kesulitan untuk membayar honor honor Guru Tidak Tetap (GTT) karena dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) belum cair. Pihak pengelola harus memutar otak agar kondisi ini tidak mempengaruhi kegiatan belajar-mengajar.
Anggaran Bosda tak bisa diberikan akibat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) yang pembahasannya terlambat hingga belum ditanda tangani dan belum bisa dicairkan.
Seperti yang dialami manajemen Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum Kota Batu. Untuk semester kedua tahun ini, sekolah ini mendapatkan jatah Bosda Rp 54 juta. Namun, hingga pertengahan bulan ke lima, Bosda tak kunjung cair sehingga jalannya proses belajar-mengajar sempat tersendat.
“Memang belajar-mengajar tidak sampai terhenti, karena kita terus melakukan berbagai upaya untuk memenuhi anggaran belajar, terutama untuk membayar honor GTT,”ujar Kepala MI Darul Ulum, Ulul Azmi, saat datang ke Kantor Balaikota Batu, Senin (13/11).
Ia mengatakan, di sekolah yang dipimpinnya memiliki 14 orang guru. 4 orang di antaranya adalah guru negeri, 2 orang guru kontrak non GTT, dan 8 orang guru GTT. Jadi, tenaga pengajar di sekolah ini yang bergantung pada pencairan Bosda ada 8 orang.
Sementara itu, Sekolah Negeri juga mengalami kondisi yang sama meskipun tak separah sekolah swasta. Dikatakan Kepala SMAN 2 Batu, Pamor Patriawan, menjelaskan belum cairnya Bosda sejak bulan Juli lalu membuat pihaknya mengalami kesulitan dalam keuangan. Untuk satu semester sekolah ini mendapatkan Bosda dengan nilai total Rp686 juta.
“Kita berharap Bosda bisa segera cair demi kelancaran kegiatan sekolah. Karena sejak Bosda belum cair lima bulan lalu, kita harus mencari pinjaman untuk menutupi kekurangan yang ada,”ujar Pamor.
Diketahui, pencairan PAK mengalami keterlambatan sejak tidak adanya Plt.Sekda kota di Kota Batu. Dan meskipun saat ini posisi Plt.Sekdakota sudah terisi sejak Rabu (8/11) lalu, namun status PAK 2017 masih belum kelar. Kemarin, bertempat di Gedung DPRD Kota Batu, Timgar dan Banggar masih melakukan pembahasan PAK.
“PAK ini masih kita rundingkan dan kita rapatkan mana saja yang bisa dicairkan dan mana saja yang tidak bisa digunakan,”ujar Plt Sekda Batu Alwi M.Hum. Ia memperkirakan seluruh program dalam PAK akan segera cair dalam pekan ini, termasuk Bosda.
Diketahui, Dinas Pendidikan sudah melakukan pengajuan ulang untuk pencairan Bosda. Namun, dikatakannya harus melalui proses yang panjang. Diketahui untuk Bosda tahun ini sebesar Rp 7,2 miliar untuk SMA dan Rp 13,2 miliar untuk SMK. [nas]

Tags: