Bosda Madin Pasuruan Capai Rp30 Miliar

Guru Madin di Manbaul Ulum, Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan saat memberikan pelajaran Madin. [Hilmi Husain]

Dindik Pasuruan, Bhirawa
Keberadaan Madrasah Diniyah (Madin) terus mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Baik Pemprov Jatim maupun pemerintah daerah, keduanya sama-sama memberikan dukungan istimewa terhadap kelangsungan Madin.
Di Kabupaten Pasuruan misalnya, tahun ini Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) yang dianggarkan untuk madin (Madin) tembus mencapai Rp 30,159 miliar. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Pasuruan, Iswahyudi menyampaikan besaran dana Bosda untuk Madin senilai Rp 30,159 miliar itu merupakan anggaran dari APBD Pemprov Jatim dan APBD Kabupaten Pasuruan.
“Tahun ini, kucuran dana Bosda dan Madin sharing 50 persen dari Provinsi Jawa Timur dan 50 persen dari APBD Kabupaten Pasuruan,” ujar Iswahyudi dikonfirmasi, Senin (19/2).
Menurut Iswahyudi, dari besaran bantuan itu diberikan 2.670 guru Madin untuk pemberian bantuan honor. Adapun rinciannya, 2.541 guru tingkat ula dan 129 guru madin tingkat wustho. “Kuota pemberian bantuan untuk 2.670 guru Madin untuk honor. Besarannya Rp 300 ribu per bulan dan diberikan 2 kali setahun. Bantuan ini diberikan pada akhir semeter,” papar Iswahyudi.
Tak hanya itu, terdapat pula bantuan operasional madin yang diberikan. Untuk operasional per santri ula sebesar Rp 15 ribu/bulan dan santri Wustho sebanyak Rp 25 ribu/bulan.
“Memang tak semua Madin bisa mendapatkan bantuan Bosda Madin ini, dikarenakan dananya terbatas. Tapi, untuk bantuan ini kami tetap mengacu pada syarat dan juknisnya. Itu semua agar Bosda Madin ini bisa adil serta tepat sasaran,” tambahnya. [hil]

Tags: