Box Culvert Gresik Kepras 70 Rumah

box-culvert-gresikGresik, Bhirawa
Setidaknya, 70 rumah di Sidujoyo, Kec Gresik, Kab Gresik terkena terabas untuk pembangunan box culvert. Pembangunan itu dilakukan untuk saluran mengatasi banjir kota yang selama ini terus terjadi
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemkab Gresik kini tengah mengerjakan proyek saluran sepanjang Sindujoyo itu.
Untuk pemasangan box culvert raksasa itu, sedikitnya ada 70 rumah  warga yang terkena terabas. Bahkan, dari 70 rumah warga itu ada 12 rumah yang harus direlokasi. ”Kami terpaksa harus merelokasi total 12 rumah warga untuk pemasangan box culvert,” kata Kepala DPU Pemkab Gresik, Ir Bambang Isdianto,  Kamis (11/9) kemarin.
Menurut Bambang, ke-12 rumah warga terpaksa direlokasi, karena kebanyakan tanah dan bangunan rumah terkena terabas proyek. ”Karena tanah dan bangunan rumah lebih banyak yang terkena terabas ketimbang sisanya, akhirnya kita beli semuanya,” terang Bambang.
Sementara ke-58 rumah yang  hanya terkena terabas sebagian dan rumahnya tetap bisa digunakan  untuk tempat tinggal dibiarkan. Sehingga DPU hanya memberikan ganti rugi sebagian tanah dan bangunan yang terkena terabas.
Ditegaskan Bambang, ke-12 rumah yang terkena terabas semuanya diberikan  ganti rugi variatif, mulai puluhan juta hingga ratusan  juta. Sekarang dalam tahap pendataan warga yang mendapatkan ganti rugi itu.
Bambang menambahkan, 12 warga Sindujoyo yang rumahnya 100% terkena terabas, semuanya sudah sepakat  untuk membeli tanah dan membangun rumah baru lagi. ”Jadi, kami tak perlu carikan lahan pengganti dan membuatkan rumah baru. Cukup kita beri konpensasi ganti rugi kepada mereka buat rumah sendiri.
Proyek box culvert di Desa Sindujoyo merupakan  lanjutan proyek box culvert di Jl Samanhudi Kec Gresik yang  menelan anggaran dari APBN 2014 sebesar Rp9 miliar. Pemkab Gresik sangat  berkepentingan untuk mengerjakan proyek itu agar Kota Gresik yang setiap musim hujan selalu kebanjiran maka setelah proyek selesai diharapkan akan terbebas dari banjir.
Sebelumnya, warga yang tinggal di sekitar proyek box culvert mengeluhkan keberadaan proyek itu.  Bahtiar, salah satu warga misalnya,  menilai  proyek box culvert dengan dana Rp9 miliar di Jl Samanhudi   mubazir. Sebab, proyek itu tak mampu mencegah banjir di Kota Gresik. ”Buktinya bila hujan deras, daerah kami di sekitar box culvert tetap banjir,” katanya.
Banjir Kota Gresik, khususnya di kawasan Jl Samanhudi  pada saat musim hujan tahun ini disebabkan karena kurang berfungsinya box culvert secara baik. Air yang datang dari saluran air rumah warga tak bisa masuk secara cepat di dalam  box culvert, karena  lubang box culvert terlalu kecil. Selain itu, proyek itu belum tersambung hingga ke wilayah laut lepas. [eri]

Rate this article!
Tags: