BPB dan Linmas Didorong Buat Sistem Penanganan Kebencanaan Berbasis IT

DPRD Surabaya, Bhirawa
Dewan mendorong Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas (BPB dan Linmas) untuk menyusun sistem penanganan kebencanaan Kota Surabaya berbasis TI . BPB dan Linmas saat ini sudah menyiapkan roadmap penanganan kebencanaan secara komprehensif.
Dalam pembahasan anggaran RAPBD 2018 dengan Komisi A, Senin (27/11) Plt Kepala BPB dan Linmas Irvan Widyanto AMP, SSos, MH memaparkan bahwa pemkot sekarang sedang menyusun roadmap peta kebencanaan, walaupun masih manual.
Tapi program ini, lanjut Irvan yang juga Kasatpol PP Kota Surabaya ini, sedang dilaksanakan dan akan diintegrasikan dengan Bappeko sebagaimana arahan Wali Kota Tri Rismaharini. Saat ini, lanjut Irvan, memang ada banyak potensi kebencanaan perkotaan termasuk daerah rawan banjir, genangan, pohon tumbang, dan kebakaran.
Pihak BPBD, lanjut Irvan , juga sudah melakukan sosialisasi tanggap bencana ke semua komponen masyarakat termasuk di dalamnya ke sekolah, ibu- ibu Posyandu, Dasawisma. “Pemerintah juga selalu gencar melakukan sosialisasi ke warga agar bisa terlibat dalam tanggap bencana seperti di sekolah-sekolah, ibu-ibu Posyandu, Dasawisma,” ujar Irvan.
Dalam RAPBD 2018 sendiri, BPB dan Linmas disepakati bakal dikucuri anggaran sebesar Rp 44,431 miliar terdiri atas Rp 36,834 miliar anggaran langsung dan Rp 7,596 miliar anggaran tak langsung.
Sementara anggota Komisi A Fatkur Rohman memberikam masukan agar pemerintah kota membangun sistem penanganan kebencanaan berbasi IT. ” Saya mengapresiasi atas seluruh upaya Pemkot Surabaya dalam sosialisasi tanggap bencana. Saya mengusulkan agar badan ini betu-betul memanfaatkan teknologi dan IT dalam hal mapping (pemetaan) potensi bencana sekaligus analisa forecasting (peramalan), sehingga staf, alat atau program-program juga akan menyesuaikan,” kata Fatkhur.
Fatkhur juga menyebut penyiapan SDM yang andal dengan kualifikasi khusus dan bersertifikat adalah keharusan dalam penanganan kebencanaan. Ia mengusulkan agar SDM dibangun dengan salah satunya mengirim tim ke negara yang memang terbukti andal dalam hal bencana atau membuat workshop dengan menghadirkan narasumber dari Perguruan Tinggi.
Dan yang terakhir, ujar Fatkhur, perlu rasanya pemerintah juga melibatkan LSM yang memang bergerak di bidang bencana, jika bisa dibuka kerjasama yang ujungnya akan meringankan kerja di pemerintah. [gat]

Tags: