BPBD Bojonegoro Belum Terima Permintaan Air Bersih

badan-penanggulangan-bencana-daerah-bpbd-kabupaten-bojonegoroBojonegoro, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, hingga saat ini belum mendapat permintaan distribusi air bersih di daerah yang menjadi langganan kekeringan setiap musim kemarau. Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno, mengatakan pihaknya belum menerima permintaan air bersih daerah yang menjadi langganan bencana kekeringan. “Sampai saat ini belum ada permintaan air bersih dari masyarakat. Meski saat ini musim kemarau, tapi kemarau basah. Jadi terjadi hujan dimana-mana,” kata Sukirno, Kepada Bhirawa, Senin (19/9).
Meski demikian, menurut dia, BPBD sekarang ini melakukan mengeboran sumur air tanah dangkal di Desa Krangkong, Kecamatan Kepohbaru, yang daerahnya mengalami kesulitan air bersih. “Warga sudah lama mengajukan permintaan pengeboran sumur air tanah dangkal untuk mengatasi kesulitan air bersih. Pelaksanaannya baru bisa dilakukan hari ini,” ucapnya.
Sesuai pemetaan BPBD sebanyak 63 desa yang tersebar di 14 kecamatan yang melapor daerahnya rawan kekeringan, antara lain, Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, Temayang, Ngasem, dan Tambakrejo. Sesuai data warga yang rawan kesulitan air bersih jumlahnya 28.689 kepala keluarga (KK) atau 89.638 jiwa. Tahun lalu warga yang kesulitan air bersih sebanyak 30.134 KK dengan jumlah 84,654 jiwa.
Lokasinya  di 156 dusun di 81 desa yang tersebar di 19 kecamatan, antara lain, Kecamatan Temayang, Kedungadem, Kepohbaru, Gayam, Sugihwaras, Balen, Sukosewu, dan Trucuk. “Warga yang kesulitan air bersih tahun lalu semuanya memperoleh pasokan air bersih,” papar dia. [bas]

Tags: