BPBD Bojonegoro Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Datangkan alat berat dan warga saat perbaiki tanggul Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro akibat terdampak bajir luapan bengawan solo. (achmad basir/bhirawa)

Datangkan alat berat dan warga saat perbaiki tanggul Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro akibat terdampak bajir luapan bengawan solo. (achmad basir/bhirawa)

(TMA Kembali Naik)
Bojonegoro, Bhirawa.
Situasi debet Tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro kembali menunjukkan tren naik. Ketinggian air sungai terpanjang di pulau jawa itu di Bojonegoro pada titik 14.58 peilschall pada pukul 14.00 WIB, siaga kuning atau siaga dua.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Sukirno menyatakan kewaspadaan menghadapi banjir semakin ditingkatkan karena ketinggian air Bengawan Solo kembali naik. Apalagi, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, mulai masuk siaga merah dengan ketinggian 9,26 meter (siaga merah), Senin (28/11) pukul 23.00 WIB.
Bahkan, lanjut dia, ketinggian air banjir Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, sempat mencapai 10,17 meter Selasa pukul 01.00 WIB. “Banjir di hilir Jawa Timur, akan bertambah parah kalau hari ini terjadi hujan di daerah hulunya,” ungkap Sukirno, Selasa (29/11).
Secara teknis, menurut dia, debit banjir dari daerah hulu Jawa Tengah, akan sampai di hilir, Jawa Timur, dalam kurun waktu 40 jam. Dengan begitu ratusan warga Desa Temu, Kecamatan Kanor, Bojonegoro bau membau untuk meninggikan tanggul kali apur ingas dengan mengerahkan alat berat bego.Itu karena ratusan warga setempat sudah kualahan membendung tingginya air. “Setiap jam air terus naik dan meluber di tanggul. Warga sudah kualahan,” ujar salah satu warga Temu, Suyadi.
Ratusan warga Temu, Kedungarum, Kedungprimpen dan Pucangarum, sejak kemarin dan tadi malam sudah berjibaku menergulangi tanggul kali anak Sungai Bengawan Solo itu. Namun, air terus naik sejak siang ini, hingga warga kewalahan. “Untungnya ada bego yang sedang mengerjakan kali di desa sini. Akhirnya langsung kita mintai bantuan,” tambah Bakir, salah satu perangkat Desa Temu.
Ia menambahkan, jika tanggul kali apur ingas itu jebol, maka ribuan hektare pertanian padi di beberapa desa di Kecamatan Kanor tenggelam. Sementara umur padi baru sekitar satu bulan setengah hingga dua bulan. “Kecamatan kanor semua petani belum mengasuransikan padinya. Kalau Kecamatan Baureno sebagian sudah,” paparnya.
Seperti diketahui, air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro hingga siang ini terus naik. Begitu juga di papan duga Karangnongko, perbatasan Bojonegoro – Madiun terus menunjukkan kenaikan. Bahkan, di wilayah papan duga Jurug, Solo saat ini siaga merah. [bas]

Tags: