BPBD Bondowoso Pasang Alat Deteksi Longsor

petugas-BPBD-saat-memasang-alat-pendeteksi-bencana-tanah-longsor-Extenso-Meter.

petugas-BPBD-saat-memasang-alat-pendeteksi-bencana-tanah-longsor-Extenso-Meter.

Bondowoso, Bhirawa
Dalam rangka mengatisipasi bencana longsor pada saat musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso memasang Extenso Meter. Pemasangan alat pendeteksi tanah longsor dibagi di tiga titik daerah yang rawan terjadi longsor yakni,  Desa Kembangan, Kupang, dan Desa Banyuwuluh, semuanya di Kecamatan Wringin.
“Alat pendeteksi longsor ini dipasang untuk mendeteksi lebih dini kemungkinan terjadi bencana alam tanah longsor.  Dan  alat extenso meter ini juga akan bekerja jika ada retakan serta pergeseran kulit bumi,” ujar Kepala BPBD Bondowoso Kukuh Triyatmoko, kemarin.
Menurut mantan Kepala Bakesbangpol Linmas ini, alat pendeteksi tersebut juga bisa merasakan pergerakan di radius dua ratus meter dari tempat yang terpasang alat. Dengan  begitu ketika ada pergerakan, maka  alat tersebut akan mengeluarkan sirine yang sudah di program dengan tiga  suara kenyaringan, semakin keras pergerakan maka semakin keras pula suara yang dikeluarkan dari sirine. “Di bondowoso sendiri sedikitnya ada 15 desa yang rawan longsor. Namun pemasangan alat extenso meter di prioritaskan di  titik rawan longsor yang lokasinya dekat dengan pemukiman warga,” imbuhnya.
Kukuh berharap dengan dipasangnya alat pendeteksi bencana tanah longsor ini, dapat mendeteksi bencana yang akan terjadi sejak dini, dan warga bisa terhindar dari amukan bencana. “Bantuan alat pendeteksi tanah longsor ini adalah bantuan hibah dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur tahun 2013. Dan Kabupaten Bondowoso hanya mendapatkan tiga unit alat pendeteksi longsor,” pungkasnya. [har]

Tags: