BPBD dan Linmas Surabaya Bentuk Kelurahan Tangguh Bencana

Surabaya, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Perlindungan Masyarakat kota Surabaya, menargetkan terbentuknya 30 kelurahan tangguh bencana pada tahun 2019 guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah itu.
“Saat ini sudah sekitar 60 kelurahan tangguh bencana. Untuk tahun ini kita targetkan 30 kelurahan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Perlindungan Masyarakat (BPBD Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto, Senin (1/4).
Menurut dia, kelurahan tangguh bencana ini untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam di Kota Surabaya. Pelibatan masyarakat secata langsung dalam mengantisipasi terjadinya bencana dan mengurangi dampak bencana menjadi penting.
“Masyarakat harus memiliki kesiapsiagaan bencana jika terjadi bencana alam di tempat tinggalnya,” ujarnya.
Selain itu, Eddy mengatakan pihaknya juga telah melakukan mitigasi bencana atau upaya mengurangi risiko bencana gempa bumi dengan melakukan sosialisasi di kelurahan-kelurahan Kota Surabaya.
Mitigasi bencana sesuai pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Simulasi ini biasanya melibatkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di antaranya Satpol PP, BPB Linmas, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PMI, Pemadam Kebakaran (PMK), Dinas Perhubungan, Kepolisian, TNI, Tagana, Basarnas, dan warga setempat.
Walaupun potensi terjadinya gempa di Surabaya kecil, lanjut dia, namun tetap harus diwaspadai karena selama ini warga Surabaya belum terbiasa bagaimana mengambil suatu tindakan jika terjadi gempa.
“Oleh karena itu, kita melatih kepada mereka supaya tahu cara-caranya. Kalau ada bencana gempa apa yang harus dilakukan, apa saja yang perlu diselamatkan dan hal-hal yang harus dilakukan pascabencana,” katanya. [dre]

Tags: