BPBD Desak Dropping Air Bersih ke BNPB

Sejumlah warga saat mengantri untuk mendapatkan bantuan air bersih di Desa Jeladri Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Sejumlah warga saat mengantri untuk mendapatkan bantuan air bersih di Desa Jeladri Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mengajukan bantuan kepada BPBD Provinsi Jatim dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa dropping air bersih pada musim kemarau tahun ini. Pengajuan bantuan dropping air bersih dilakukan lantaran anggaran tersebut tidak ada.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bhakti Djati Permana menyampaikan besaran dana yang diajukan oleh BPBD Kabupaten Pasuruan ke BPBD Provinsi Jatim dan BNPB sekitar Rp150 juta. Dana itu akan digunakan untuk dropping air bersih sebanyak 30 kali.
Bantuan dropping air bersih ditujukan untuk 23 Desa di 7 Kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang rawan kekeringan. Tujuh kecamatan itu antara lain Lumbang, Puspo, Pasrepan, Lekok, Winongan, Grati dan Kejayan. “Ini sifatnya jemput bola dan kami tak menunggu saat terjadinya krisis air bersih berlangsung. Kami akui, BPBD tak ada anggaran untuk dropping air bersih, sebab anggarannya tak ada. Melekat pada biaya tak terduga Dinas Cipta Karya dan PDAM. Makanya, kami mengajukan BPBD Provinsi  dan BNPB,” ujar Bhakti Djati Permana, Rabu (24/6).
Selain dropping air bersih, pihaknya juga mengajukan tandonisasi serta usulan jaringan pipanisasi. Sedangkan hasil rapat koordinasi BPBD Provinsi Jatim dengan BMKG menyatakan bahwa puncak kemarau yang akan mengakibatkan kekeringan diperkirakan terjadi pada bulan Agustus atau September nanti.
“Daerah yang mengalami kekeringan sudah kami petakan terlebih dahulu. Yang jelas, semua daerah rawan kekeringan kami perioritaskan tapi untuk wilayah Kecamatan Lumbang, Winongan dan Lekok paling utama perioritasnya. Karena tiga kecamatan itu biasanya paling parah dilanda kekeringan. Puncaknya krisis air bersih terjadi bulan Agustus atau September nanti,” kata Bhakti Djati Permana. [hil]

Tags: