BPBD Imbau Masyarakat Waspada Curah Hujan Lebat

Kalaksa BPBD Jatim, Suban Wahyudiono

BPBD Jatim, Bhirawa
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya. Potensi cuaca ekstrem terjadi di wilayah Jawa Timur selama periode 6 sampai 12 Januari 2020.
Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mengimbau seluruh masyarakat Jatim untuk waspada dan siap siaga menghadapi curah hujan dengan intensitas lebat. Dan disertai dengan kilat, petir dan angin kencang.
“Periode Januari dan Februari musim hujan di Jatim sudah merata. Sesuai prakiraan cuaca dari BMKG, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan dituntut siap siaga menghadapi bencana hidrometereologi,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Suban Wahyudiono, Senin (6/1).
Sesuai data BMKG Juanda Surabaya, sambung Suban, cuaca ekstrem ini terjadi di wilayah Jatim. Seperti di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Jombang, Kabupaten Blitar, Kab Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Batu.
Selain itu, curah hujan lebat ini juga terjadi di Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Lamongan, Lumajang, Magetan, Pacitan, Pamekasan, Pulau Bawean, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.
“Masyarakat tetap harus waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan dari curah hujan intensitas lebat. Diantaranya seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan jalan licin,” imbau Suban.
Masih kata Suban, masyarakat juga perlu mewaspadai adanya banjir rob di Jawa Timur. Seperti data BMKG yang menyatakan wilayah pelabuhan Surabaya, pesisir Surabaya Timur, Sidoarjo dan Pasuruan rawan akan banjir rob. “Pasang air laut maksimum ini memasuki fase bulan purnama pada 9 sampai 11 Januari 2020. Sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada,” ungkapnya.
Suban menambahkan, ada beberapa tips untuk kesiagsiagaan menghadapi musim hujan yang berpotensi angin kencang, banjir ataupun tanah longsor. Bagi masyarakat, Suban mengaku kesiapsiagaan itu merupakan cara terbaik menjaga diri dan keluarga agar aman.
Adapun kiat-kiatnya, dikatakan Suban, yang pertama adalah mendengarkan stasiun cuaca dari BMKG maupun BPBD terkait adanya peringatan cuaca ekstrim. Dan dapat juga diakses melalui website BMKG maupun BPBD, atau juga melalui media sosial (medsos).
“Masyarakat juga bisa memperhatikan arahan Pemerintah setempat atau BPBD melalui media sosial maupun media massa, baik televisi, radio maupun cetak mengenai cuaca di wilayah masing-masing,” pungkasnya. [bed]

Tags: