BPBD Jatim Kirim TRC dan Bantuan Logistik

Pengiriman bantuan logistik dan tim TRC BPBD Jatim ke lokasi terdampak letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Ist

Gunung Bromo Masih Gempa Tremor Kecil
BPBD Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim merespon kejadian letusan dan mutahan lahar panas Gunung Semeru pada Sabtu (4/12), pukul 15.20 WIB. Respon cepat ini ditunjukkan dengan pengiriman Tim Reaksi Cepat (TRC) dan peralatan pengungsian, serta bantuan logistik ke Kabupaten Lumajang. Selain
“Pengiriman bantuan langsung ke lokasi kejadian ini kita lakukan sesuai petunjuk dan respon cepat lbu Gubernur Jatim. Yakni terkait penanganan warga terdampak bencana letusan Gunung Semeru,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Budi Santosa, Minggu (5/12).
Adapun bantuan ini, dijelaskan Budi, yaitu pengiriman 25 personel TRC BPBD Jatim ke lokasi kejadian, yakni di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro. BPBD Jatim juga membagi 2 Tim, yakni Tim 1 menuju lokasi dari arah Malang. Sedangkan Tim 2 menuju lokasi dari arah Lumajang.
BPBD Jatim juga mengirimkan bantuan logistik. Diantaranya sembako 300 paket, lauk pauk 60 paket, tambah gizi 60 paket, air 13 karton, sandang 50 paket, familiy kids 20 paket, beras 500 kilogram dan mie instan 50 dus. Kemudian kids ware 20 paket, pampers 50 pack, biskuit bayi 2 dua, minyak telon dan kayu putih 3 dus.
“Kami juga membawa peralatan diantaranya, chainsaw 2 unit, tenda pengungsi 2 unit, terpal 20 lembar, tenda posko 1 unit, genset 1 unit, light tower 1 unit, velbed 10 pcs, sleeping bag 10 psc dan antena tower hidrolis 1 unit,” jelasnya.
Budi menambahkan, mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19, BPBD Jatim juga membawa serta bantuan pencegahan penyebaran Covid-19. Yaitu, masker kain 10.000 pcs, masker medis 10.000 pcs dan masker KF 94 2000 pcs. Kemudian hand sanitizer holly 8 jurigen, hand sanitizer botol 2 dus dan alkohol 10 jurigen. “Bantuan ini tak hanya bantuan logistik dan peralatan. Tapi kami juga membawa bantuan pencegahan penyebaran Covid-19, diantaranya masker dan handsanitizer,” pungkasnya.
Sementara itu, saat aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan, Seismograf Pos Pantau Gunung Bromo Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Desa Ngadisari, Cemoro Lawang, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, merekam mendeteksi gempa bumi.
Kepala Pos Pantau Gunung Bromo PVMBG Wahyu Andrian Kusuma mengatakan, seismograf merekam getaran dengan amplitudo 24 milimeter. Getaran itu terekam hampir satu jam. “Getaran terekam seismograf pukul 14.10 WIB hingga 15.09 WIB,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (4/12) malam.
Wahyu menyebut, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru tak berimbas ke Gunung Bromo. Gunung Bromo masih dalam status Waspada. “Aktivitas Gunung Bromo masih gempa tremor kecil, yakni magnitudo 0,5 sampai 1,” paparnya. [bed.wap]

Tags: