BPBD Jatim Kolaborasikan Mitigasi Informasi Bencana bersama BMKG Juanda

Kalaksa BPBD Jatim, Budi Santosa bersama Sekretaris BPBD Jatim, Erwin Indra Widjaja menyambut kunjungan Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, Senin (13/9). Ist

BPBD Jatim, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim terus berkolaborasi dalam upaya penanggulangan bencana di Jatim. Upaya pentahelix (bersama-sama) ini dibuktikan dengan kolaborasi antara BPBD Jatim dengan BMKG Juanda.
Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan didampingi Koordinator bidang data dan informasi, Teguh Tri Susanto beserta staf, Ahmad Rofi’ul Huda bertandang ke Kantor BPBD Jatim, Senin (13/9). Kunjungan ini diterima langsung oleh Kalaksa BPBD Jatim, Budi Santosa bersama Sekretaris BPBD Jatim, Erwin Indra Widjaja; Kabid Kedaruratan & Logistik, Sriyono dan Manajer Pusdalops, Dino Andalananto.
“Bencana adalah tanggung jawab dan menjadi urusan bersama unsur pentahelix. Yaitu sebagai upaya pencegahan dan mitigasi bencana,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Budi Santosa.
Terutama, sambung Budi, bencana hidrometeorologi diantaranya seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan kekeringan. Maka diperlukan alat maupun perangkat informasi yang dengan cepat dapat menerima dan mendistribusikan informasi kebencanaan keseluruh stakeholder dan masyarakat.
Sehingga, lanjut Budi, upaya mitigasi informasi kerawanan bencana bisa cepat terinformasikan ke masyarakat dan seuruh helix. Dengan maksud dan tujuan agar bisa mengambil langkah-langkah kontijensi maupun kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman yang sudah terinformasikan.
“IBF atau Impact Based Forecast ini sebuah tool yang berbasis data kerawanan bencana. Dan bersumber dari BNPB, BPBD kemudian diolah bersama BMKG (BMKG Juanda) untuk pengurangan risiko ketika terjadi bencana hidrometeorologi,” jelas Budi.
Pihaknya berharap kerjasama ini akan membawa dampak yang positif. Terutama dalam hal mitigasi bencana dan pengurangan Indeks Risiko Bencana (IRB) di Jawa Timur. Dengan adanya kerjasa terkait IBF, Budi menyambut langkah baik dari BMKG Juanda.
“Aplikasi bersama yang berbasis data dari BNPB dan BPBD ini bisa dimanfaatkan seluruh elemen dan stakeholder lainnya. Khususnya terkait informasi kerawanan bencana hidrometeorologi,” pungkasnya. [bed]

Tags: