BPBD Jatim Kuatkan Penanggulangan Bencana

Dengan mengikuti bimtek yang digelar BPBD Jatim di Kota Batu, diharapkan bisa memperkuat kapasistas aparat penanggulan bencana di Jatim. [ anas bahtiar/bhirawa]

Dengan mengikuti bimtek yang digelar BPBD Jatim di Kota Batu, diharapkan bisa memperkuat kapasistas aparat penanggulan bencana di Jatim. [ anas bahtiar/bhirawa]

Kota Batu, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBDI Provinsi Jatim berupaya meningkatan kemampuan dan kapasitas aparatur Pemerintah Daerah dalam menghadapi potensi dan kejadian bencana alam. Untuk itu mereka mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) terhadap aparatur dari 38 kota/ kabupaten di Jatim yang bergerak dalam penanganan bencana.
Kegiatan yang digelar di Hotel Agrowisata Kota Batu sejak Rabu (4/11) malam, diikuti aparat yang bertugas dalam penanganan bencana di masing-masing kota dan kabupaten di Jatim. Yaitu, Satuan Pemadam Kebakaran (PMK), Aparat yang tertugas dalam Pengurangan Resiko Bencana (PRB), dan aparat yang tertugas dalam penanggulangan bencana zonosis.
”Dalam pelaksanaan Bimtek ini juga langsung kita dibagi menjadi tiga kelompok. Yaitu, Bimtek untuk PMK, Bimtek PRB, dan Bimtek zoonosis,” ujar Asisten II Bidang Kesejahteraan Masyarakat di Pemprov Jatim, Dr Sofwan MSi saat membuka acara Bimtek di Hotel Agrowisata Kota Batu, Rabu (4/11) malam.
Khusus untuk PMK, dengan mengikuti Bimtek ini diharapkan para petugas PMK di setiap kota/ kabupaten di Jatim mampu meningkatkan kemampuan dalam penanganan dan pencegahan kebakaran lahan dan hutan selain memiliki kemampuan untuk melakukan pemadaman pemukiman.
Kemampuan PMK ini nantinya akan didukung oleh kemampuan aparatur pemerintah untuk mengurangsi resiko bencana yang terformat dalam Pengurangan Resiko Bencana (PRB). Adapun khusus untuk masalah pengendalian zonosis, diharapkan dengan bimtek ini ada penguatan kelembagaan komisi provinsi dan komisi kota/kabupaten dalam pengendalian zonosis.
Dengan bimtek ini, maka diharapkan Pemerintah Daerah mampu menjawab tantangan dari ancaman bencana. Apalagi dari catatan kejadian bencana di tanah air, memiliki kerawanan yang cukup tinggi sehingga memerlukan peningkatan kesadaran masyarakat yang dibantuĀ  aparat pemerintah.
Sepanjang tahun 2000-2005, tercatat lebih dari 2 ribu bencana telah terjadi di Indonesia. Diantaranya Bencana Tsunami Aceh tahun 2004, gempa bumi di Padang tahun 2010, dimana keduanya telah banyak memakan korban jiwa dan menghancurkan banyak tempat tinggal.
”Bimtek ini berlangsung selama empat hari, yakni tanggal 4-7 November yang dilaksanakan di Kota Batu. Diharapkan setelah mengikuti bimtek ini, para aparat pemerintah yang bertugas langsung dalam penanganan bencana bisa memiliki kapasistas dan kemampuan lebih dalam penanganan bencana di daerahnya,” harap Sofwan. [nas]

Tags: