BPBD Jatim Pekerjakan Korban PHK Terdampak Covid-19

Masyarakat yang di PHK akibat Covid-19 kini dipekerjakan di Posko Penanganan Dampak Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Rabu (29/4).

Surabaya, Bhirawa
Wabah pandemi virus corona (Covid-19) berdampak disemua lini. Dampaknya juga dirasakan oleh para pekerja yang mau tidak mau harus di PHK dari pekerjaannya. Berkaca dari hal itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim merangkul warga yang di PHK akibat Covid-19.
Memasuki masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya. BPBD Provinsi Jatim sigap membantu permasalahan warga terdampak Covid-19 di Surabaya dan Sidoarjo.
Sekitar 20 orang korban PHK dari Sidoarjo dipekerjakan BPBD Jatim. Mereka dipekerjakan untuk pengemasan paket sembako dari Pemprov Jatim yang akan didistribusikan kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Setiap harinya mereka bekerja mulai pukul 08.00 Wib hingga pukul 16.00 WIB di Posko Penanganan Dampak Covid-19 yang berada di Gedung Negara Grahadi.
Dari sekian warga yang dipekerjakan, mayoritasnya merupakan korban PHK atau pekerja harian yang telah kehilangan pendapatannya pasca pandemi Covid-19.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, apa yang dilakukan ini merupakan perwujudan dari instruksi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa tentang penanganan masyarakat terdampak Covid-19. Sehingga BPBD Jatim membantu beban masyarakat yang terkena PHK di tengah wabah virus corona.
“Seperti yang disampaikan Ibu Gubernur, bahwa kita harus pro aktif melakukan kegiatan yang bisa membantu meringankan beban masyarakat terdampak. Apalagi saat ini PSBB sudah diberlakukan,” kata Suban Wahyudiono, Rabu (29/4).
Suban mengaku upaya pemberdayaan masyarakat terdampak Covid-19 ini akan terus dilakukan selama pemberlakuan PSBB. Sehingga apa yang diberikan Gubernur Jatim ini bisa meringankan beban masyarakat di masa PSBB imbas dari wabah pandemi virus corona.
“Apa yang diberikan Ibu Gubernur ini semuanya untuk meringankan beban rakyat di tengah wabah virus corona. Kami juga berharap semoga pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir,” ungkapnya.
Hadi Iswoyo (50) salah seorang korban PHK terdampak Covid-19 mengaku senang karena dirinya dipekerjakan oleh Gubernur Jatim. Pria dua anak ini mengaku sudah dua bulan terakhir tidak lagi bekerja, karena perusahaan yang diikutinya berhenti berproduksi. Hal itu juga menimpa istrinya yang bekerja di pabrik berbeda.
“Kalau istri saya, baru tiga mingguan ini,” ucapnya. Bahkan dirinya bingung lantaran selama ini Ia bersama keluarganya masih kos di wilayah Buduran, Sidoarjo.
“Sempat bingung. Kan tidak hanya untuk bayar kos, tapi untuk makan kami berempat setiap hari kan juga butuh uang,” imbunya. Pria asal Magetan ini merasa sangat bersyukur karena bisa mendapat tambahan penghasilan setelah bekerja harian di posko BPBD Jatim.
Sebab sebelumnya dia bekerja sebagai tenaga serabutan dengan gaji yang ala kadarnya. “Terima kasih Ibu Gubernur Jatim dan BPBD Jatim yang sudah memberikan saya pekerjaan,” ungkapnya.
Tak hanya mempekerjakan masyarakat terdampak Covid-19 saja. BPBD Provinsi Jatim juga memberdayakan sebanyak 20 pedagang kaki lima (PKL) penjual makanan untuk pemesanan nasi bungkus. Para pedagang yang tersebar di 10 titik itu masing-masing dipesani nasi bungkus senilai Rp 15 ribu sebanyak 50 bungkus.
Nasi bungkus yang total jumlahnya mencapai 1000 paket itu lalu didistribusikan kepada masyarakat terdampak Covid-19 saat buka puasa dan makan sahur. Sejumlah titik PKL yang diberdayakan, di antaranya, berada di wilayah Pandegiling, Pagesangan, Wiyung, Rolak Wonokromo dan Rolak Sepanjang. Titik itu akan berpindah setiap hari.n [bed]

Tags: