BPBD Jatim Siapkan Langkah Antisipasi Kekeringan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kekeringan yang diperkirakan akan terjadi dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan.
“Untuk membantu mengurangi kekeringan, kami telah menyebar 110 unit jet pump dan melakukan normalisasi 229 pipa saluran air,” ujar Kepala BPBD Jatim Sudharmawan ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Senin (3/8).
Selain itu, tiap seminggu sekali pihaknya memberikan bantuan tiga tangki air yang diterjunkan di masing-masing desa dilanda kekeringan. “Kami juga telah memiliki 197 embung, 21 sumur bor, serta 2.451 tandon dan membantu 24.794 jirigen air,” kata eks Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan tersebut.
Ia menjelaskan, jumlah kawasan terdampak kekeringan diperkirakan akan lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, yakni mencapai 541 desa yang di 196 Kecamatan dan diperkirakan terus bertambah.
Sedangkan untuk 2014, jumlah desa terdampak kekeringan mencapai 624 Desa yang tersebar di 179 Kecamatan. “Hingga 28 Juli sudah ada 193 desa di 24 kabupaten/kota yang mengalami kekeringan. Sedangkan, desa yang berpotensi akan mengalami kekeringan selama musim kemarau tahun ini mencapai 541 desa,” ucapnya.
Daerah yang mengalami kekeringan parah, kata dia, terjadi di Pulau Madura, Matraman seperti di Bojonegoro, Ngawi, dan Trenggalek serta kawasan Tapal Kuda, khususnya di Probolinggo. “Daerah lain juga tetap jadi fokus kami. Terlebih secara legalitas formal, Gubernur sudah menetapkan keadaan darurat bencana kekeringan yang berlaku bulan Juli sampai Oktober,” katanya.
Surat Keputusan Gubernur Jatim, lanjut dia, tentang tanggap darurat bencana kekeringan juga telah ditandantangani dan berlaku untuk seluruh daerah di Jaatim sehingga seluruh potensi kebencanaan sekarang difokuskan membantu bencana kekeringan.
Sementara itu, disinggung kekeringan akan berpengaruh terhadap target swasembada beras di Jatim? Sudharmawan menilai kondisi ini tidak menjadi masalah serius karena total lahan padi di Jatim mencapai 2,9 juta hektare. “Lahannya masih luas dan petani sudah mengubah pola tanam menyesuaikan kondisi yang ada. Itu artinya, tidak ada masalah untuk beras di Jatim,” katanya. [iib,ant]

Tags: