BPBD Jawa Timur Tegaskan Personel Jajaran Siap Siaga Darurat Bencana

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi saat memimpin apel personel jajaran, Senin (15/3) di Kantor BPBD Jatim.

BPBD Jatim, Bhirawa
Jajaran personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim diminta siap siaga darurat bencana. Hal itu disampaikan Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi saat memimpin apel personel jajaran, Senin (15/3).

Apel yang digelar di Kantor BPBD Jatim ini diikuti Kasi Logistik BPBD Jatim, Bige Agus Wahjuono selaku komandan upacara. Selanjutnya Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto; Kabid Kedaruratan dan Logistik, Sriyono beserta sejumlah jajaran pejabat eselon IV.

Plt Kalaksa BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi menjelaskan beberapa poin penting. Yaitu terkait dengan kedisiplinan, peningkatan etos kerja, penguatan tupoksi dan optimalisasi penguasaan lapangan. Ditegaskannya, BPBD adalah pasukan khusus yang seharusnya 80% personelnya merupakan pasukan lapangan.

“Peru diingat, 80 persen dari personel BPBD harus siaga darurat bencana hidrometeorologi. Sampai saat ini pun (keputusan) itu blm dicabut,” tegasnya.

Yanuar mengakui BPBD Jatim memang mempunyai agen bencana. Namun segenap jajaran BPBD tidak boleh hanya mengandalkan agen bencana. Itu lantaran Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menginginkan agar BPBD selalu hadir dalam setiap kejadian bencana.

Selain itu, sambung Yanuar, dalam melakukan program kerja harus memprioritaskan dukungan pada visi misi Gubernur. Oleh karenanya personel BPBD harus memperkuat pengalaman lapangan. Karena pengalaman tidak bisa dibeli dengan jenjang pendidikan setinggi apapun.

“Jangan pernah silau dengan latar belakang pendidikan. Ilmu pengetahuan itu penting sebagai tool. Kalau orang sudah punya pengalaman ditambah dengan ilmu pengetahuan, itu akan jadi luar biasa,” pesannya.

Sebagaimana permintaan Gubernur kepada semua OPD, Yanuar pun berharap agar BPBD terus berinisiatif melahirkan inovasi. Terutama inovasi yang mendukung tugas BPBD Jatim dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Jatim.

“Kita sudah punya Sipena (Sistem Informasi Penanggulangan Bencana) dan Mosipena (Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana). Tapi masih ada di satu bidang. Kalau bisa, ada pengembangan di bidang lain,” harapnya.

Pihaknya juga mengimbau agar setiap pegawai meningkatkan profesionalisme kerjanya. “Karena kebanggaan pegawai itu saat bisa melaksanakan tugas sesuai tupoksi dgn sebaik-baiknya,” pungkasnya. [bed]

Tags: