BPBD Kabupaten Malang Tambah Tiga Alat Deteksi Tsunami

Pantai Tamban Desa Tambakrejo, Kec Sumbermanjing Wetan, Kab Malang yang kini sudah terpasang alat pendeteksi gelombang tsunami.

Kab Malang, Bhirawa
Rawan terjadi bencana gelombang tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang berencana akan menambah alat pendeteksi tsunami yaitu Early Warning System (EWS).
Menurut, Kepala BPBD Kabupaten Malang Iriantoro, Minggu (30/7), rencana untuk menambah alat pendeteksi gelombang tsunami tersebut nantinya akan ditempatkan di tiga lokasi yakni Pantai Kondang Merak, Desa Sumberbening, Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, serta Pantai Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang.
“Dan saat ini, satu alat pendeteksi tsunami sudah kita tempatkan di Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan,” terangnya.
Idealnya, kata dia, setiap titik obyek wisata pantai di Kabupaten Malang ini harus terpasang EWS. Namun, untuk memenuhi alat pendeteksi tsunami tersebut harus dibutuhkan anggaran besar. Sebab, satu unit EWS harganya mencapai Rp 200 juta, padahal Kabupaten Malang ini memiliki bibir pantai yang sangat panjang. Sehingga untuk memenuhi alat EWS, maka akan kita lakukan secara bertahap sesuai dengan kemamuan anggaran BPBD.
“Tapi, jika alat pendeteksi tsunami menggunakan versi terbaru, tentu harganya lebih mahal lagi. Sehingga untuk pembelian EWS disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki. Dan mau kita alat pendeteksi tsunami yang memiliki teknologi yang tinggi,” ujar Iriantoro.
Ditegaskan, kebutuhan EWS saat ini memang sangat mendesak, mengingat di wilayah pesisir Pantai Malang Selatan ini ramai dikunjungi wisatawan, serta rawan terjadinya bencana gelombang tsunami. Dan ketika disetiap titik terpasang EWS, maka akan ada proteksi dini baik pada masyarakat di sekitar pantai maupun kepada wisatawan. Namun, pihaknya tidak menginginkan bencana tsunami di wilayah pesisir Pantai Malang Selatan, tapi pihaknya tetap waspada dan antispasi adanya bencana tsunami.
“Destinasi wisata pantai di Kabupaten Malang dari hari ke hari jumlah pengunjung cukup tinggi, maka hal itu harus diimbangi dengan teknologi yang tinggi sebagai kewaspadaan terjadinya bencana. Sehingga EWS sebagai pendeteksi dini yang sangat mendesak untuk kita lakukan pengadaan,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Iriantoro juga mengimbau kepada warga yang berada di sekitar pesisir Pantai Malang selatan dan para wisatawan pantai pun agar selalu waspada. Selain itu juga, para wisatawan harus mematuhi rambu-rambu yang dipasang oleh masing-masing pengelola wisata pantai. Karena wilayah Pantai Malang Selatan selain rawan terjadinya tsunami, juga terkenal ganasnya gelombang laut yang tinggi, dan bahkan tidak sedikit wisatawan tewas akibat terseret ombak. [cyn]

Tags: