BPBD Kab.Malang Tetapkan Siaga Kekeringan

Hafi Lutfi

Hafi Lutfi

Kab.Malang, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, telah menetapkan darurat kekeringan yang melanda di wilayah kabupaten setempat.  Penetapan darurat kekeringan itu diperkirakan hingga akhir bulan Oktober 2015 mendatang.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Hafi Lutfi, Senin (21/9), kepada wartawan mengatakan, kekeringan di wilayah Kabupaten Malang saat ini semakin meluas dan berdampak pada kebutuhan air, baik untuk kebutuhan air bersih rumah tangga maupun kebutuhan air untuk lahan persawahan.
“Kekeringan di wilayah Kabupaten Malang ini dampak dari musim kemarau, sehingga ada beberapa daerah kekurangan air bersih,” jelasnya.
Ia menyebutkan, dalam musim kemarau ini ada lima kecamatan kekurangan air bersih, seperti Singosari, Pagak, Sumberpucung, Bantur, dan Kalipare. Dengan kekeringan di lima kecamatan tersebut, maka BPBD menetapkan status siaga kekeringan di Kabupaten Malang. Karena sebelumnya hanya dua kecamatan yang mengalami kekeringan, yaitu Kecamatan Singosari dan Sumberpucung. Namun, jumlah daerah yang mengalami kekeringan bertambah tiga kecamatan.
Untuk membantu kebutuhan air bersih, lanjut Hafi, pihaknya bersama PDAM dan Dinas Cipat Karya dan Tata Ruang (DCKTR) memasok air bersih setiap harinya, yakni sebanyak 15 ribu liter.
“Dan total pasokaan air bersih yang sudah kita distribusikan ke wilayah kekeringan hingga kini sudah mencapai 700 ribu liter,” terangnya. Selain lima kecamatan tersebut, masih dia katakan, Kecamatan Dau juga termasuk rutin menerima pasokan air bersih karena saluran pipa penyalur air, mengalami kerusakan. Akibatnya, warga terpaksa menggantungkan kebutuhan air bersih pada bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Sementara, pada tahun 2014, musim kemarau tiba pada bulan Juli dan berakhir pada bulan Agustus, artinya hanya berlangsung satu bulan. Namun jika dibandingkan dengan tahun ini, Hafi menjelaskan, musim kemarau baru terjadi pada bulan Agustus 2015, tapi hingga bulan September ini belum turun hujan. Sehingga dengan belum turunnya hujan, maka warga di lima kecamatan yang masuk daerah rawan kekeringan tersebut, kini mengalami kekeringan. “Karena sumber air yang biasa digunakan warga setempat, saat ini dalam kondisi kering,” tuturnya.  [cyn]

Tags: