BPBD Kota Batu Antispasi Pohon Tumbang

Para peserta menunjukkan kemampuan dalam lomba log cutting competition yang digelar FIB dan BPBD di Coban Talun.

Para peserta menunjukkan kemampuan dalam lomba log cutting competition yang digelar FIB dan BPBD di Coban Talun.

Kota Batu, Bhirawa
Mengantisipasi terjadinya pohon tumbang di Kota Wisata ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu meningkatkan kemampuan dan kesiagaan para relawannya. Bekerja sama dengan Forum Indonesia Blades (FIB), relawan BPBD mendapatkan pelatihan dan tambahan keahlian dalam memotong dan membelah kayu dengan cepat.
Diketahui FIB merupakan forum bagi para penghobi, pembuat, dan penjual bilah atau senjata tajam. Dan bertempat di wanawisata Coban Rondo Kota Batu, sebanyak 13 perwakilan FIB dari seluruh Indonesia berkumpul untuk saling menunjukkan produk bilah dan kemampuan untuk mempergunakannya.
“Dan dalam forum tersebut, beberapa relawan BPBD juga ikut serta untuk mengetahui dan mempelajari teknik memotong kayu dengan cepat. Hal ini juga sebagai langkah kesiagaan kita untuk mengantisipasi adanya bencana pohon tumbang sehingga kita bisa melakukan evakuasi dengan cepat,” ujar Kasie Kedaruratan BPBD, Ahmad Rochim, Minggu (3/5).
Ia menambahkan, dalam pertemuan bersama FIB selama 2 hari, 1-2 Mei, para relawan maupun anggota FIB sendiri mendapatkan pengetahuan baru terkait teknik memotong/ memblah kayu (pohon) dengan cepat. Kemudian pengetahuan baru tersebut diaplikasikan dalam sebuah game atau lomba. Yaitu, Multi Cutting Competition, Speed Cutting, dan Log Cutting.
Sementara, Kordinator FIB, Okta Heru mengatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan sinergi dengan pemerintah untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan. Misalnya, menjadi relawan BPBD dalam membantu operasi kedaruratan penanganan pohon tumbang, dan juga memberikan dukungan operasi tanggap darurat bencana sesuai dengan skill atau keahlian yang dimiliki.
“Sebagai bagian dari masyarakat, komunitas kami siap berperan serta dalam penanggulangan bencana. Seperti pada bencana Gunung Kelud beberapa waktu lalu,” ujar Okta.
Rochim juga menambahkan, dalam pengalaman terjadinya bencana pohon tumbang  beberapa waktu lalu, dalam waktu bersamaan gergaji mesin yang ada juga ‘ngadat’ atau tak bisa beroperasi. Akibatnya, petugas BPBD terpaksa menggunakan cara manual dengan alat kapak dan golok.
“Dan dengan adanya pelatihan bersama FIB, saat ini kita jadi tahu teori dan teknik memotong kayu dengan cepat,”pungkas Rochim.  [nas]

Tags: