BPBD Monitor Pergerakan Abu Vulkanik Gunung Agung

Sekretaris BPBD Kab Malang Bagyo Setiono

Kab Malang, Bhirawa
Terjadinya erupsi Gunung Agung di wilayah Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melakukan siaga dengan terus memonitor pergerakan abu dan kondisi terkini gunung Agung.
“Jika sampai terjadi erupsi yang hebat, maka BPBD Kabupaten Malang akan mengerahkan potensi yang ada dengan mengirimkan para relawan. Dan pihaknya tidak hanya mensiagakan para relawan saja, tapi juga relawan yang memiliki spesialisasi, seperti animal resque yang tempat lain tidak memilikinya,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiono, Minggu (8/7), kepada wartawan.
Sedangkan untuk memonitor perkembangan erupsi Gunung Agung, ia melanjutkan, maka BPBD Kabupaten Malang intens melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, dan Bandar Udara (Bandara) Abdurachman Saleh Malang, serta Pangkalan Udara (Lanud) Abdurachman Saleh Malang. Koordinasi yang kami lakukan itu, yakni untuk upaya memantau pergerakan abu vulkanik Gunung Agung, yang saat ini ketinggian abu vulkanik mencapai 30 ribu meter.
“Karena dengan ketinggian abu vulkanik Gunung Agung tersebut, abunya bisa kemana-kemana, bahkan abu tersebut bisa mencapai wilayah Malang. Sebab, abu yang dimuntahkan Gunung Agung itu mengikuti arah angin,” ungkap Bagyo.
Menurut dia, pengaruh akibat abu vulkanik yang paling terasa yakni pada dunia penerbangan. Sehingga pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak Lanud Abdurachman Saleh Malang agar bisa mengantisipasi segala sesuatunya. Karena Lanud setempat memiliki alat untuk memantau pergerakan abu vulkanik. Sementara, BPBD Kabupaten Malang tidak mempunyai alat tersebut.
Bagyo menegaskan, pihaknya kini sudah menyiapkan masker bila sewaktu-waktu dibutuhkan, meski masih belum diketahui abu vulkanik itu akan jatuh di mana. Selain itu juga, pihaknya sudah menghubungi masing-masing puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang, jika nanti membutuhkan masker, maka pihak BPBD siap mendistribusikannya. “Karena jika abu vulkanik Gunung Agung jatuh di wilayah Kabupaten Malang, tentunya masyarakat harus melindunginya dengan menggunakan masker, agar kesehatannya tidak terganggu,” tuturnya.
Disisi lain, dia juga menjelaskan, pada bulan Juni-Juli 2018 ini, di wilayah Kabupaten Malang mengalami musim angin. Sedangkan angin tersebut mempunyai kecepatan 30 knot per jam. Sehingga dengan kecepatan angin itu, maka masyarakat harus waspada akan terjadinya pohon tumbang, terutama pohon-pohon yang ada dipinggir jalan raya. Sebab, jika di pinggir jalan raya terjadi pohon tumbang akan bisa mencelakai pejalan kaki maupun pengendara bermotor. [cyn]

Tags: