BPBD Nganjuk Latih Mitigasi Bencana Siswa

Petugas BPBD Nganjuk menjelaskan teknik pertolongan korban bencana alam kepada murid SMA peserta pelatihan. [ristika/bhirawa]

Petugas BPBD Nganjuk menjelaskan teknik pertolongan korban bencana alam kepada murid SMA peserta pelatihan. [ristika/bhirawa]

Nganjuk, Bhirawa
Mendidik kader penanganan darurat bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Nganjuk melatih 300 murid SMA dan SMK. Pelatihannya sendiri dilakukan di tiga lokasi berbeda yakni, SMAN 1 Nganjuk, SMAN 1 Tanjunganom dan SMAN 1 Kertosono.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan BPBD Pemkab Nganjuk, Drs Agus Irianto, selaku ketua penyelenggara, kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan lembaga BPBD kepada kalangan pelajar.
Selain itu, BPBD juga ingin membangun pemahaman dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dikalangan pelajar, serta mendorong peran aktif warga dalam penanganan darurat bencana. ”Diperlukan peran aktif dari semua unsur masyarakat dalam penanganan darurat bencana,” papar Agus disela-sela kegiatan pelatihan.
Menurut Agus, wilayah Kab Nganjuk memiliki potensi bencana yang sangat besar. Bencana yang sering terjadi di Nganjuk antara lain banjir, tanah longsor, kekeringan dan angin puting beliung. Dengan diselenggarakannya pelatihan penanggulangan bencana diharapkan setiap sekolah mempunyai kelompok yang perduli bencana alam yang sudah di bekali pengetahuan tentang tanggap bencana alam,
Sehingga bila terjadi bencana alam, murid SMA yang dibekali pengetahuan penanganan bencana dapat membantu petugas penanggulangan bencana alam. ”BPBD sebagai lembaga penanganan bencana terbuka untuk masyarakat agar lebih mengetahui untuk tindakan tanggap bencana alam,” papar Agus.
Dalam penanggulangan bencana, dijelaskan Agus, khususnya dalam fase tanggap darurat harus dilakukan secara cepat, tepat dan dikoordinasikan dalam satu komando. Karena keberadaan sistem yang baik akan memudahkan akses untuk memerintahkan sektor dalam hal permintaan dan pengerahan sumberdaya manusia, peralatan, logistik, imigrasi, cukai dan karantina, perizinan, pengadaan barang/jasa, pengelolaan dan pertanggung jawaban atas uang dan atau barang. ”Tujuan pelatihan ini, untuk memberikan kemampuan peserta dalam melakukan kegiatan tanggap darurat,” tandas Agus.
Sementara itu, BPBD memberikan pelatihan mekanisme kedaruratan bidang kesehatan dan studi kasus, kerja kelompok serta kegiatan lapangan. Dalam kegiatan itu, BPBD juga melakukan sosialisasi tanggap bencana agar masyarakat mengetahui tanda-tanda bencana alam dan bisa melaporkan sewaktu-waktu sehingga dapat ditangani dengan cepat. [ris]

Tags: