BPBD Optimalkan Repeater Radio Komunikasi Kebencanaan di Jatim

Kabid Pencegahan dan Kesiapsigaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto (kanan) mengecek jangkauan komunikasi radio repeater BPBD dengan berbagai daerah di Jatim, Kamis (14/1).

Terima ISR dari Dirjen SDPPI Kemenkominfo
BPBD Jatim, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mengoptimalkan fungsi repeater sebagai radio komunikasi penanggulangan bencana se Jatim. Pengoptimalan ini salah satu bentuk dari mitigasi bencana dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

Upaya BPBD Jatim ini diperkuat dengan dikeluarkannya Izin Stasiun Radio (ISR) Dirjen SDPPI Kemenkominfo. ISR dengan nomor 02363084-000SU/0620202025 ini diberikan untuk repeater BPBD yang berlokasi di Penanjakan Gunung Bromo Kabupaten Pasuruan.

“Adanya ISR untuk jangka lima tahunan ini memaksimalkan fungsi repeater BPBD Jatim. Terutama untuk melakukan koordinasi kebencanaan secara cepat dihampir seluruh wilayah se Jatim,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto mewakili Plt Kalaksa BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi, Kamis (14/1).

Dijelaskannya, selain ISR untuk repeater di Penanjakan Gunung Bromo, Dirjen SDPPI juga mengeluarkan ISR untuk repeater BPBD yang berada di Kota Surabaya. Sehingga komunikasi penanganan bencana yang dilakukan dengan Kabupaten/Kota dipastikan tidak akan mengalami gangguan frekuensi.

Masih kata Gatot, BPBD Jatim m memiliki enam repeater. Yaitu satu repeater main station dan lima repeater link. Repeater main station lokasinya berada di Bukit Penanjakan Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan lima repeater link tersebar di Kota Surabaya, Kabupaten Magetan, Trenggalek, Jember dan Banyuwangi.

Namun, dari enam repeater tersebut, dua di antaranya tidak bisa difungsikan lagi karena masih membutuhkan maintenance (perbaikan berkala). “Karena itu, repeater BPBD saat ini belum mampu menjangkau semua Kabupaten/Kota se Jatim,” ucapnya.

Pihaknya berharap, tahun ini perbaikan terhadap dua repeater yang berada di Kab. Jember dan Banyuwangi bisa dilakukan. Dengan begitu, jangkauan repeater BPBD Jatim bisa semakin meluas hingga ke semua Kabupaten/Kota. “Setidaknya, komunikasi kita dengan daerah bisa semakin cepat on the real time,” pungkasnya.[bed]

Tags: