BPBD Pasuruan Petakan 21 Desa Rawan Kekeringan

Sejumlah warga di Desa Jeladri Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan yang rutin kesulitan air bersih saat musim kemarau. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai memetakan daerah-daerah rawan kekeringan. Langkah itu untuk mengantisipasi meluasnya dampak kekeringan di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menyampaikan saat ini hujan sudah mulai tidak ada. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu informasi BMKG dan petunjuk dari Provinsi Jawa Timur.
“Awal musim kemarau kami masih menunggu informasi dari BMKG dan Provinsi Jatim. Saat ini sudah memasuki masa musim kemarau. Hujan sudah cenderung berhenti,” ujar Tectona Jati, Minggu (14/6).
Menurutnya, BPBD sudah mulai ancang-ancang dalam hal memetakan daerah rawan kekeringan di Kabupaten Pasuruan. Terdapat 21 desa di enam kecamatan yang berpotensi rawan kekeringan. Yakni, di Kecamatan Pasrepan, Lekok, Grati, Lumbang, Gempol dan Winongan.
“Kondisi disemua tempat itu debit air masih normal. Akhir Juni ini BPBD akan berkoordinasi dengan kecamatan yang desa atau dusunnya berpotensi rawan kekeringan,” jelas Tectona Jati.
Tektona menjelaskan memang ada program pipanisasi dari Pemkab Pasuruan, termasuk desa. Program itu bisa menjadi potensi berkurangnya kekeringan. “Meski demikian, kami masih akan koordinasi kembali. Karena titik rawan kekeringan ini bisa berpotensi terjadi di beberapa dusun di desa,” urai Tectona Jati.
Disinggung persiapan kedaruratan ketersediaan air, pihaknya akan berkomunikasi dengan Dinas PU Cipta Karya dan Kawasan Pemukiman, Dinas Sosial, PMI dan CSR perusahaan. Hal itu agar mereka bisa membantu dalam hal mengiriman air bersih ke ke daerah yang kekeringan. [hil]

Tags: