BPBD Probolinggo Droping Air Bersih Terdampak Longsor

BPBD Droping Air Bersih Ke 1.700 KK Terdampak Longsor Madakaripura.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Sudah dua hari ini, 1.700 Kepala Keluarga (KK) di dua desa, yakni Desa Negororejo dan Desa Branggah, Kecamatan Lumbang, tak dapat menikmati air bersih. Kesulitan ini terjadi setelah jebolnya pipa air bersih dari sumber mata air Madakaripura, yang menuju rumah mereka rusak akibat tertimpa longsor pada Senin (21/3) lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo pun melakukan droping air ke rumah-rumah penduduk yang mengalami kesulitan air tersebut. Droping ini di laksanakan sejak Rabu 22/3 siang, dengan menggunakan mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter. Dalam sehari, dua mobil tangki yang dikirim melakukan pengiriman air bersih sebanyak dua kali.
“Kami kirim mobil dua tangki air bersih untuk membantu mereka. Kami masih belum dapat memastikan sampai kapan droping ini dilaksanakan. Tentunya sampai pipa saluran air yang rusak karena longsor selesai diperbaiki,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Nanang Trijoko Suhartono, Kamis (23/3).
Perbaikan pipa ini berada dalam wewenang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat. Ia mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan satker tersebut terkait perbaikan pipa air. Agar kesulitan air di Desa Branggah sebanyak 1.000 KK dan Desa Negerorejo  dengan 700 KK, cepat teratasi.
Terkait proses pembersihan material longsor, Nanang menuturkan sejak Rabu pagi, selain menurunkan alat berat buldoser untuk  membantuk proses pembersihan longsor, petugas juga menurunkan ekskavator. Tambahan alat berat ini bertujuan untuk mempercepat proses pembersihan.
Jika tidak terkendala cuaca, proses itu selesai dalam pada Jumat mendatang. “Mungkin dalam dua hari ke depan proses pembersihan itu selesai. Dengan catatan cuaca di atas sana cukup mendukung petugas untuk melakukan pekerjaannya,” tutur Nanang lebih lanjut.
Sebagaiman diwartakan sebelumnya, Selain menyebabkan akses  menuju jalur wisata air terjun  Madakaripura putus, dampak lain dari longsor tersebut, yaitu  jebolnya pipa air bersih dari  sumber mata air Madakaripura  ke dua desa. Yaitu, Desa Branggah dengan 1.000 kepala keluarga (KK) dan Desa Negerorejo  dengan 700 KK.
Diperkirakan, ribuan KK di dua  desa itu pun akan kesulitan air  bersih. Sebab, air bersih dari  pipa tersebut, merupakan sumber mata air utama warga dua  desa. Karenanya, sambil menunggu perbaikan pipa air bersih, warga mencari air bersih dari  desa terdekat yakni Lumbang  atau sumber air lainnya.
“Selama longsor itu belum dibersihkan, perbaikan pipa air  bersih tidak bisa dilakukan.  Tapi, kami sudah sampaikan ke  BPBD terkait dampak bencana longsor ini,” terangnya.  Sementara itu, Kepala Dinas PU  dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Prijono mengatakan, pihaknya sudah menurunkan alat berat buldoser untuk  membantuk proses pembersihan longsor.
Lebih lanjut Nanang mengungkapkan, daerah tanah longsor meliputi beberapa desa di Kecamatan Gading, Kotaanyar, Krucil, Bantaran, Banyuanyar, Lumbang, Maron, Paiton, Pakuniran, Besuk, Dringu, Tongas dan Wonomerto. Sementara daerah rawan abrasi meliputi beberapa desa di Kecamatan Sumberasih, Gending, Dringu, Pajarakan, Paiton, Kraksaan dan Tongas. [wap]

Tags: