BPBD Provinsi Jatim Bagikan Seribu Sarung Tangan Gratis

Sesuai perintah Gubernur Jatim, Kalaksa BPBD Provinsi Jatim, Suban Wahyudiono membagikan sarung tangan plastik kepada pedangan kaki lima untuk pencegahan Covid 19 pada Sabtu (15-3).

(Laksanakan Perintah Gubernur Cegah Covid-19)
Surabaya, Bhirawa
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim terus berupaya siap siaga mengantisipasi penyebaran dampak virus Covid-19 (Corona). Diantaranya memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim melakukan pencegahan dengan membagikan sarung tangan plastik secara gratis ke masyarakat. Bagi-bagi sarung tangan ini dilakukan setelah Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada Bupati/Wali Kota tentang Peningkatan Kewaspadaan Covid-19.
Sebanyak 1000 pasang sarung tangan plastik dibagikan tim BPBD Provinsi Jatim secara cuma-cuma pada Sabtu (14/3). Pembagian sarung tangan plastik ini dilakukan kepada penjual makanan kaki lima yang berada di sepanjang Jl SParman, Waru dan di sekitaran Pasar Wage, Sidoarjo.
“Upaya ini kita lakukan sebagai bentuk respon cepat terhadap edaran Gubernur Jatim tentang Kewaspadaan Convid-19 di Jatim,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Jatim, Suban Wahyudiono dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (15/3).
Suban mengaku bagi-bagi sarung tangan plastik ini akan terus berlanjut. Sebab sebanyak 10 ribu sarung tangan plastik akan dibagikan kepada warga masyarakat. Bahkan saat pembagian Sabtu (14/3) lalu, Suban mengaku satu orang saja meminta banyak sarung tangan, dengan alasan untuk anak dan keluarganya. “Sepuluh ribu sarung tangan ini akan terus dibagikan oleh tim-tim BPBD Provinsi Jatim. dibagikan di tempat keramaian seperti pasar, dan yang terutama bagi para penjual makanan,” ungkap Suban.
Sebab, sambung Suban, penjual makanan berurusan langsung dengan makanan yang nantinya disajikan untuk pembeli. Nah, kebersihan inilah yang harus dimiliki oleh para penjual makanan. Dengan adanya sarung tangan palstik yang dibagikan ini, Suban berharap hal itu sebagai langkah penyebaran Covid-19.
Masih kata Suban, langkah itu dilakukan karena salah satu media penyebaran virus corona selama ini melalui sentuhan tangan penderita. Sentuhan itu bisa terjadi terhadap benda atau kepada sesama manusia. Sementara, intensitas sentuhan tangan para pedagang lebih sering terjadi, baik terhadap makanan yang dijual maupun kepada para pembeli. “Dengan menggunakan sarung tangan, setidaknya kegiatan kontak fisik itu bisa dihindari. Sarung tangannya pun dari plastik, jadi bisa lebih efektif. Habis pakai langsung buang,” pungkasnya.[bed]

Tags: