BPBD Provinsi Jawa Timur Berharap Bantuan Peralatan RT untuk Huntara

Bantuan peralatan rumah tangga dan donasi dari DWP BPBD Jatim.

Bantuan Logistik APG Semeru Melimpah

BPBD Jatim, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim memastikan bantuan logistik pengungsi APG (Awan Panas Guguran) Semeru tercukupi. BPBD Jatim berharap bantuan dari masyarakat bisa dirupakan peralatan rumah tangga maupun dalam bentuk uang untuk membantu relokasi hunian sementara (Huntara).

“Sampai dua minggu kemarin selama tanggap darurat sebelum diperpanjang sampai Jumat besok (hari ini), kebutuhan logistik sudah melimpah. Jadi dua minggu sejak terjadinya bencana guguran awan panas (GAP) Semeru, kebutuhan sudah lebih dan tercukupi,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Budi Santosa melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Sriyono, Kamis (23/12).

Sriyono menyarankan agar masyarakat yang saat ini belum membantu dan akan membantu. Alangkah baiknya bantuan tersebut bisa disalurkan melalui donasi berupa uang. Sebab saat ini yang masyarakat butuhkan pasca bencana adalah relokasi untuk Huntara. Sehingga sangat diperlukan adanya bantuan keuangan.

Namun, sambung Sriyono, apabila masyarakat sudah terlanjur memberi atau belum terlanjur memberi bantuan logistik. Maka bantuan tersebut bisa dirupakan peralatan rumah tangga. Sebab sebagian masyarakat yang terkena guguran awan panas ini semua peralatan rumah tangganya rusak.

“Dengan adanya bantuan peralatan rumah tangga ini, dapat dimanfaatkan pengungsi di tempat baru nantinya. Setidaknya bantuan berupa peralatan-peralatan masak, maupun peralatan untuk bersih-bersih rumah dan menjadi peralatan rumah tangga,” jelasnya.

Huntara ini, sambung Sriyono, akan dibangun di dua tempat. Yaitu di Desa Sumberwujur, Kecamatan Candipuro dan Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo. Untuk Desa Sumberwujur, Sriyono mengatakan, akan dibangun dilahan kurang lebih 91 Ha. Sedangkan di Desa Oro Oro Ombo sekitar 9,4 Ha.

Ditambahkannya, di dua tempat itu sementara akan dibangun kurang lebih 2.000 unit untuk hunian sementara. Untuk ukurannya, pihaknya mengaku hunian sementara ini menyesuaikan tempat dan juga membutuhkan lahan yang sangat luas. Jadi untuk sementara ini ukurannya masih sekitaran antara 6×12, dan bisa berubah.

“Saat ini Huntara progresnya masih pembersihan lahan. Serta pendataan bagi masyarakat yang betul-betul masuk zona merah dan rumahnya tidak bisa di tempati lagi. Nantinya by name and by address,” ungkapnya.

Sriyono mempersilahkan bagi pihak-pihak lain yang ingin membantu Huntara secara mandiri. Hal itu bisa dikoordinasikan dengan Satgas yang ada di Lumajang. Dan di Desa Oro Oro Ombo ini merupakan Desa yang paling banyak ditempati oleh para pengungsi.

“Kalau bisa bantuan ini berupa dana. Bisa disalurkan ke rekening donasi melalui BAZNAS Kabupaten Lumajang ke rekening BRI dengan kode rekening 004401002266567 atas nama BAZNAS Kabupaten Lumajang,” pungkasnya.[bed]

Tags: