Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto mewakili Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi membuka FGD Penilain IKD Provinsi Jatim.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim kembali memfasilitasi penilaian Indeks Kapasitas/Ketahanan Daerah (IKD) di 38 Kabupaten/Kota se Jatim. Selama empat hari, sejak Senin (23/11) sampai Kamis (26/11), kegiatan ini bertujuan untuk mengukur Indeks Risiko Bencana (IRB) Jatim.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) ini merupakan tahap III dari proses penilaian IKD Jatim yang telah berlangsung sebelumnya. Digelar di Hotel Aria Kota Malang, kegiatan ini dibuka oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Gatot Soebroto mewakili Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi, Senin (23/11) sore.
“Kegiatan IKD ini merupakan finalisasi dari proses penilaian IKD Jatim yang akan dilanjut dengan verifikasi di tingkat nasional. Penilaian IKD ini sangat penting, karena peningkatan IKD akan membuat Indeks Risiko Bencana daerah membaik,” kata Gatot Soebroto.
Dengan adanya finalisasi ini, pihaknya berharap tahun depan semua daerah di Jatim sudah harus bisa melaksanakan penilaian IKD secara mandiri. BPBD Jatim, sambung Gatot, akan mendukung upaya kemandirian itu dengan menyiapkan beberapa sarpras (sarana prasarana) guna peningkatan kapasitas ketanggguhan masyarakat.
Sarpras ini diantaranya, mendirikan Tenda Pendidikan Bencana (Tempina) dan menghadirkan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Semua itu diakui Gatot sebagai wujud nyata Pemprov Jatim melalu BPBD Jatim dalam upaya penurunan Indeks Risiko Bencana di Jatim.
“Terimakasih untuk semua pihak yang telah aktif dan mendukung penghitungan IKD selama ini. IKD ini penting karena berdampak terhadap IRB yang telah ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemprov Jatim,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, FGD ini dihadiri oleh Kasi Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy yang juga selalu ketua panitia penyelenggara. Sejumlah fasilitator tingkat daerah maupun nasional, diantaranya Eko Yudha, Diana Rendrarini, Indar Siswoyo, Mesak Paidjala, Kresna Adhi dan Sunandar Prihanto.[bed]
