BPBD Rakor Peningkatan Status ‘Waspada’ Gunung Raung

Gunung RaungJember, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember menggelar rapat koordinasi dengan seluruh lintas terkait termasuk Muspika yang daerahnya terkena dampak erupsinya. Rapat ini digelar karena status gunung Raung yang merupakan gunung berapi aktif daftar 19 gunung berapi yang dinyatakan berstatus ‘Waspada’ oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dalam paparannya, Kepala BPBD Jember Suhanan mengatakan, Gunung Raung merupakan gunung bertipe stratovolcano, yang memunyai kaldera di puncaknya yang berbentuk lingkaran.Kaldera Gunung Raung mempunyai dimensi luasan sekitar 750 meter  x 2,250 meter dan masih selalu mengeluarkan asap dan semburan api. Gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter  dari permukaan laut tersebut,  terus mengalami peningkatan status dan saat ini dinyatakan pada Level II (Status Waspada),
“Kondisi Gunung Raung pada saat ini dan dampak yang ditimbulkan apabila terjadi letusan. Letak Gunung Raung memang cukup unik, karena terletak di sudut batas wilayah antara Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, sehingga manakala terjadi letusan dampaknya akan melanda wilayah tersebut,” paparnya.
Menurut Suhanan, Kabupaten Jember yang dimungkinkan kena dampak adalah beberapa desa di Kecamatan Sumberjambe, Ledokombo dan Sukowono.”Oleh karena itu, dengan rakor ini, diharapkan masyarakat bisa diberi pemahaman dan informasi dini tentang kondisi gunung Raung saat ini. Sehingga jika terjadi sesuatu, masyarakat sudah siaga,” tandasnya pula.
Sementara, Wakil Bupati Jember Kusen Andalas dalam kegiaatan rakor ini mengatakan, semua pihak hendaknya harus selalu siap dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam. Bahkan  beliau berpesan agar segala sesuatu yang dibutuhkan dan diperlukan  agar segera diajukan kepada Bupati Jember.”  Misalnya,  peralatan early warning system, dan perlatan lainnya yang dipandang perlu. Sehingga masyarakat dapat lebih terjamin keamanannya dari bahaya bencana,” ujarnya sungkat.
Dandim 0824 Jember Letkol Art Wirawan Yanuartono sebagai penanggung jawab teritorial di Kab. Jember mengaku TNI siap memberikan bantuan perkuatan manakala dibutuhkan sewaktu-waktu. Rakor ini mernurut Wirawan sangat penting dilakukan selain untuk menyatukan visi dan persepsi, juga untuk menentukan standart penanganan bagi masing-masing bagian yang notabene dari berbagai instansi. “Sehingga mampu melakukan tindakan yang cepat dan tepat dalam menanggulangi kemungkinan meletusnya Gunung Raung maupun  bencana lainnya yang mungkin timbul,” tandas Wirawan.
Menurut Wirawan, Wilayah Kabupaten Jember ini memiliki berbagai kerawanan bencana, yakni  rawan letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir bandang, putting beliung dan lain-lainnya. Status Gunung Raung sendiri urainya, mengalami perubahan yang tidak menentu. Di tahun 2014 ini saja tepatnya pada Bulan Januari 2014 pernah berstatus waspada, kemudian pada Bulan Juni 2014 kembali normal dan sejak 11 Nopember 2014 kemarin sudah naik lagi menjadi status waspada.
“Saat ini  masyarakat dilarang mendekat dan melakukan aktivitas pada radius 2 kilometer, bahkan sesuai catatan sejarah Gunung Raung, pernah menunjukkan keperkasaannya saat meletus pada tahun 1586 silam yang menghilangkan nyawa ribuan warga setempat. Raung juga pernah lima kali meletus secara beruntun sejak tahun 1586 hingga 1817,” ungkap Dandim di hadapan peserta Rakor yang dihadiri oleh  Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Jember, para utusan dari Kantor Bank yang ada di Jember, Muspika Kecamatan Sumberjambe, Ledokombo dan Sukowono serta para relawan bencana yang ada di Kabupaten Jember. [efi]

Tags: