BPBD Situbondo Gelar Mitigasi Bencana ke Anak

Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Situbondp saat menngelar mitigasi bencana kepada anak PAUD-TK. [sawawi/bhirawa]

Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Situbondp saat menngelar mitigasi bencana kepada anak PAUD-TK. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo berupaya memberikan sosialisasi bencana kepada seluruh masyarakat di sejumlah titik daerah rawan banjir. Tidak hanya masyarakat yang berusia dewasa, namun sosialisasi juga dilakukan kepada anak – anak yang masih duduk di bangku PAUD dan TK.
Melalui kegiatan sosialisasi mitigasi bencana tersebut, puluhan anak – anak didik PAUD dan TK Madraus Soleh, Kecamatan Mlandingan didampingi orang tua mereka dibekali pengetahuan bersikap yang harus dilakukan saat terjadi bencana banjir di daerah tempat tinggal mereka.
“Yang memberikan materi sosialisasi dari perguruan tinggi di Jember. Mereka mempraktekkan simulasi bencana kepada anak usia dini. Karena bekal pengetahuan tersebut dinilai sangat penting,” kata zainul Arifin, Kepala BPBD Situbondo kemarin.
Zainul menambahkan, seluruh wilayah sepanjang aliran sungai sampeyan baru merupakan daerah yang rawan terjadinya bencana banjir. Selain itu, BPBD Situbondo mencatat sedikitnya ada tiga kecamatan di Kota Santri ini yang sangat memiliki potensi besar terdampak banjir bandang, yakni Kecamatan Mlandingan, Kecamatan Bungatan, dan Kecataman Kendit.
“Terjadinya banjir bandang di Kabupaten Situbondo itu lebih dominan karena kiriman air yang melimpah dari kabupaten Bondowoso. Ketika di Bondowoso intensitas curah hujannya tinggi, maka potensi banjir di Situbondo akan naik,” ujar Zainul.
Selain karena debit air kiriman melalui aliran sungai sampeyan baru. Faktor penyebab lainnya yang dapat mengakibatkan banjir bandang di Situbondo adalah curah hujan yang tinggi. Namun khusus faktor ini hanya mengancam tiga kecamatan di Kabupaten Situbondo.
“Di awal tahun ini, kita sudah mengalami banjir bandang di Kecamatan Mlandingan hingga menyebabkan tangkis sungai jebol. Selain itu, tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Bungatan, tepatnya di desa Pasir Putih. Bahkan, longsornya material dari pegunungan setempat mengakibatkan kemacetan pantura selama beberapa jam,” pungkas Zainul.
Hingga saat ini, lanjut dia, BPBD Situbondo sudah mengklaim segala kerusakan infrastruktur yang terjadi karena bencana yang telah terjadi pada Januari dan Februai kemarin. Saat ini pengajuannya sudah masuk di tingkat Muspida Kabupaten Situbondo.
Mitigasi bencana perguruan tinggi yang melibatkan Unej (Universitas Jember) dengan melakukan simulasi kepada anak usia dini tingkat paud dan TK ini sangat penting karena dalam rangka untuk pencegahan anak usia dini. “Itu nantinya mereka mengetahui bagaimana cara mengantisipasi dan sikap yang dilakukan saat ada bencana di lingkungan sekitarnya,” pungkas mantan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Situbondo itu. [awi]

Tags: