BPBD Tulungagung Wajibkan Relawan Terapkan Prokes Penanggulangan Bencana

Suroto mengingatkan pentingnya penerapan prokes dalam penanggulangan bencana saat rapat koordinasi dengan relawan, Selasa (20/10).

Tulungagung, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daearh (BPBD) Kabupaten Tulungagung mewajibkan relawan untuik selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam upaya penanggulangan bencana di saat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Utamanya, menghadapi bencana hidrometeorologi akibat dampak La Nina.

“Kami sudah ingatkan pada semua relawan untuk selalu menerapkan prokes ketika melakukan penanggulangan bencana. Jadi tidak hanya berupaya mengurangi risiko bencana tetapi juga mengurangi risiko penularan Covid-19,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung, Suroto, usai membuka rapat koordinasi bersama relawan dalam rangka peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dalam kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana di Gedung Barata Kota Tulungagung, Selasa (20/10).

Saat penanggulan bencana, lanjut dia, BPBD Tulungagung akan memberlakukan SOP prokes. Termasuk dengan memberikan masker pada masyarakat yang membantu dalam penanggulangan bencana.

“Kalau nanti terjadi tanah longsor atau banjir bagi masyarakat yang ikut terlibat seperti saat kerja bakti kita beri masker bagi yang tidak menggunakan masker. Kami pun akan menyediakan sabun untuk cuci tangan dan harus pula menjaga jarak,” paparnya.

Penerapan prokes dalam kegiatan penanggulangan bencana, lanjut Suroto sangat penting. Apalagi setiap personel yang melakukan penanggulangan bencana tidak diketahui apakah mereka terpapar Covid-19. “Jadi penerapan prokes tidak lantas diabaikan,” tandasnya.

Selanjutnya Suroto menyatakan rapat koordinasi dengan relawan juga untuk menyiapkan kembali kemampuan dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Tidak hanya kesiapan fisik personel, tetapi juga peralatan dalam mitigasi bencana.

“Saat ini semuanya kita cek. Baik fisik dan peralatan. Termasuk alat early warning sistem (EWS) dan rambu-rambu tsunami,” sambungnya.

Suroto berharap antara BPBD dan relawan satu visi dan misi, sehingga dalam penanggulangan bencana terselesaikan dengan selamat. “Kenali bahayanya dan kurangi risikonya,” tegasnya.

Menjawab pertanyaan, potensi bencana di Tulungagung sebagai dampak La Nina yang perlu diwaspadai adalah bencana banjir dan tanah longsor. “Kami bersama TNI dan Polri, tiga piar, sudah siap dalam menghadapi dampak La Nina ini. Termasuk juga persiapan semua alat-alatnya seperti alat berat,” paparnya.

Soal kesiapan peralatan EWS di pesisir selatan Tulungagung, Suroto membeberkan saat ini sudah ada dua alat yang terpasang. Dan rencananya BPBD Tulungagung akan meminta bantuan pada BPBD Provinsi Jatim untuk menambahnya lagi. “Kami akan minta tiga lagi pada BPBD Provinsi Jatim,” ucapnya. (wed)

Tags: