BPCB Perkirakan Ada Cagar Budaya Lain di Sapikerep

Tim BPCB Jatim meneliti temuan bangunan kuno di Kebun Stroberi Desa Sapikerep. [wiwit agus pribadi]

Pastikan Bangunan Kuno di Sapikerep Cagar Budaya Struktur Klasik
Probolinggo, Bhirawa
Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur mendatangi bangunan kuno yang ditemukan di Kebun Stroberi di Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Tim BPCB memastikan temuan itu merupakan bangunan struktur klasik dan diperkirakan ada cagar budaya lain di Sapikerep.
Empat orang anggota Tim BPCB datang ke Sapikerep. Mereka melihat temuan bangunan kuno di kebun stroberi. Dua diantaranya yaitu Pamong BPCB Jatim, Andi Muhammad Said dan Arkeolog BPCB Wichaksono. Mereka Didampingi Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Budaya (Disporaparbud) dan Pemdes Sapikerep.
Menurut Pamong BPCB Jatim, Andi Muhammad Said, dari penelitian, Senin (8/3) kemarin untuk sementara pihaknya memastikan bangunan itu merupakan cagar budaya. Agar ditetapkan sebagai cagar budaya, langkah pertama yang harus dilakukan dengan mendaftarkan objek ini sebagai cagar budaya. Sehingga, ada payung hukum yang menaunginya.
“Didaftarkan dulu ke Disporaparbud. Kemudian, dari hasil kajian tim ahli cagar budaya, Bupati Probolinggo dapat menerbitkan SK temuan ini sebagai cagar budaya,” lanjutnya.
Sementara dilihat dari bentuknya, bangunan kuno itu merupakan struktur klasik. Tersusun dari batu paras dengan ukuran besar. Selain itu, juga ada unsur sejarahnya. Kemungkinan bangunan ini berkaitan dengan sebuah tradisi yang berlaku zaman dulu.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang bangunan itu, menurut Said, pihaknya perlu melakukan eskavasi. Sejauh ini, diketahui struktur bangunan itu terdiri dari susunan lima batu paras ke bawah. Agar terlihat lebih jelas, perlu melihat ke dalam dan menggali lebih luas. ”Nanti kami rencanakan melakukan eskavasi sekitar dua pekan dan penelitian lebih lanjut terhadap temuan ini,” terangnya.
BPCB sendiri, jelas Said, juga belum bisa memastikan, bangunan ini berasal dari zaman apa. Berdasarkan jenis batu yang tersusun, kuat diduga bangunan ini berasal dari zaman Majapahit. “Bangunan ini dari masa apa, kami belum dapat memastikan. Kami harus kaji lebih dalam dulu. Tapi melihat ukuran batu paras yang besar, itu umum ada di zaman Majapahit,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disporaparbud Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto melalui Kabid Budaya, Sulaiman mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim BPCB Jatim. Selanjutnya, akan digelar rapat dengan pimpinan. Disporaparbud mendukung pelestarian cagar budaya dan melakukan kajian lebih lanjut.
“Kami menunggu hasil kajian lebih lanjut dari Tim BPCB Jatim. Selanjutnya, baru bisa disampaikan pada pimpinan terkait pengajuan SK penetapan cagar budaya,” katanya.
Diperkirakan lokasi penemuan lempengan besi atau arca oleh warga, itu ada bangunan cagar budaya yang perlu diekskavasi. Sehingga berencana melakukan ekskavasi di sekitar kebun stroberi Desa Sapikerep. Diperkirakan butuh waktu sekitar dua pekan, untuk melakukan eskavasi karena diyakini ada bangunan kuno cagar budaya lainnya di kawasan itu.
Diketahui sebelumnya, kepala desa dan BUMDes setempat yang mengelola kebun stroberi dikejutkan dengan temuan tumpukan batu para besar yang tersusun rapi di bawah tanah. Saat itu, desa tengah merencanakan melakukan pengembangan wisata kebun stroberi. Karena curiga bangunan itu masuk cagar budaya, sehingga pihak desa memutuskan untuk tidak melanjutkan penggalian.
Sabtu lalu, Tim BPCB Jawa Timur, langsung turun untuk melihat bangunan kuno yang ditemukan di kebun stroberi. Dipastikan bangunan itu masuk cagar budaya dengan sruktur klasik. [wap]

Tags: