BPJS Enggan Disalahkan Kasus Pasien Terlantar

BPJS-PayahDPRD Jatim, Bhirawa
Adanya pasien BPJS yang masih ditolak oleh rumah sakit menimbulkan keprihatinan bagi komisi E DPRD Jawa Timur. Namun dalam  hearing dengan komisi yang juga membidangi masalah kesehatan ini, Rabu(8/4) , BPJS justru mengklaim bahwa hal tersebut bersifat kasuistik dan dilakukan oleh oknum tertentu.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Da’I’m  menyampaikan pemanggilan BPJS kemarin terkait banyaknya pengaduan tentang penolakan pasien BPJS di rumah sakit.   “Sengaja kami panggil pihak BPJS untuk meminta keterangan karena banyak pasien BPJS yang ditolak oleh pihak rumah sakit,” tuturnya, Rabu (8/4).
Ditambahkanya oleh politisi dari Fraksi PAN ini, pihaknya juga banyak menerima keluhan terkait kesemrawutan administrasi BPJS. Menurutnya, masyarakat belum paham menganai sistem paket atau kelas yang disediakan oleh pihak BPJS. “Ini khan perlu ada sosialisasi yang massif dari BPJS,” ucapnya
Sementara itu,Mulyo Wibowo kepala devisi regional Jawa Timur menyampaikan terkait adanya pasien BPJS yang ditolak oleh rumah sakit, pihaknya enggan untuk disalahkan. Menurutnya, ditolaknya karena apa harus jelas terlebih dahulu. Namun yang pasti menurutnya, BPJS sudah melakukan sosialisasi semaksimal mungkin kepada masyarakat.
”Sudah kami lakukan berbagai upaya untuk sosialisasi kepada masyarakat yang merupakan peserta BPJS. Jadi mengenai pasien BPJs yang ditolak oleh rumah sakit, itu sifatnya kasuistik,” kata Mulyo Wibowo usai hearing dengan Komisi E DPRD Jawa Timur, Rabu (8/4).
Ditambahkannya, kalau ditolak karena tidak adanya fasilitas kamar, pihaknya menghimbau kepada pasien BPJS untuk berkomunikasi dengan pihak BPJS yang ada di rumah sakit. Menurutnya, di setiap rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan BPJS, ada perwakilan BPJS yang bertempat di rumah sakit.
“Tanya ke petugas kami yang ada di rumah sakit. Apa betul kamarnya tidak ada atau bagaimana,” terangnya
Namun menurutnya harus memang diakui. Saat ini peserta BPJS sangat banyak dan yang sakit juga banyak. Sedangkan, fasilitas rumah sakit tetap, tidak ada tambahan. “Jadi akhirnya membludak,” tuturnya
Karenanya, masyarakat juga harus patuh dengan sistem rujukan. Bila sakitnya tidak terlalu parah, hendaknya tidak langsung ke rumah sakit yang besar. “sebaiknya ke klinik atau puskesmas terlebih dahulu. Baru kalau mereka tidak bisa mengatasi ke rumah sakit,” ungkapnya [cty]

Tags: