BPJS Kesehatan Sidoarjo Targetkan 95 Persen Tercapai

Petugas BPJS Kesehatan terus turun mensosialisasikan program-programnya. [achmad suprauyogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial) Kesehatan Sidoarjo hingga akhir tahun 2018 ini mentargetkan capaiannya bisa terpenuhi sekitar 95%. Kini sebanyak 319 ribu warga di Kab Sidoarjo diketahui belum mendaftar ke BPJS Kesehatan.
“Kini, baru 82,94% warga Sidoarjo yang masuk dalam BPJS Kesehatan, dari jumlah penduduk Sidoarjo sebanyak 1.549.977 jiwa yang mengacu pada data semester 2 tahun 2017,” jelas Kepala Cabang BPJS Kesehatan Sidoarjo, Sri Mugirahayu, Kamis (20/12) kemarin.
Menurut Sri Mugirahayu, pihaknya sangat optimis kalau target itu bakal tercapai, apalagi dengan munculnya Perpres Nomor 82 tahun 2018. Regulasi yang baru ini, akan membantu percepatan peningkatan jumlah keanggotaan peserta BPJS Kesehatan.
Pada Perpres baru ini diatur beberapa hal yang perlu diketahui masyarakat, di antaranya untuk bayi baru lahir dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat wajib didaftarkan ke BPJS Kesehatan paling lama 28 hari sejak dilahirkan.
“Apabila tidak segera didaftarkan, maka biaya persalinan bayi akan dimasukkan daftar peserta umum. Dalam Perpres baru ini juga ditegaskan status kepesertaan kepala desa dan perangkat desa. Kedua jabatan itu dimasukkan dalam kelompok JKN-KIS segmen pekerja penerima upah yang ditanggung pemerintah,” jelasnya.
Demikian pula status peserta yang ke luar negeri atau suami istri yang sama-sama bekerja juga diatur dalam Perpres itu. ”Kami sudah bekerja sama dengan 16 RS baik swasta maupun pemerintah. Namun masih ada enam RS yang belum menjalin kerja sama dan diharapkan dalam waktu dekat dilakukan tanda tangan kerja sama,” pungkasnya. [ach]

Tags: