BPJS Ketenagakerjaan Percepat Target Kepesertaan

Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur Dodo Suharto dan jajaran foto bersama usai pelantikan Kepala Kantor Cabang Pasuruan, Senin (15/10).[gegeh/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur mempercepat target kepesertaan dan kejar Iuran Tepat Waktu (ITW).
Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur Dodo Suharto mengatakan, percepatan target salah satunya dengan peningkatan kinerja badan, baik untuk perluasan cakupan kepesertaan ataupun peningkatan pelayanan kepada peserta.
“Kanwil Jatim berkomitmen mewujudkan visi misi BPJS Ketenagakerjaan,” kata Dodo di sela pelantikan Kepala Kantor Cabang Pasuruan, Senin (15/10) kemarin.
Iuran Tepat Waktu (ITW), kata Dodo, adalah iuran yang dibayar oleh badan usaha atau pemberi kerja sebelum jatuh tempo tanggal 15 bulan berikutnya. ITW mempengaruhi pengembangan saldo JHT peserta.
“Semakin awal iuran dibayar maka semakin tinggi pengembangan JHT yang diterima peserta. Untuk optimalisasi penagihan piutang iuran BPJS Ketenagakerjaan dilakukan melalui upaya sendiri yaitu petugas pemeriksa serta bekerjasama dengan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan, KPKNL dan Kejaksaan,” terangnya.
Realisasi piutang iuran, lanjutnya, sampai September 2018 dari target 4.550 badan usaha menunggak tertagih 2.174 badan usaha patuh membayar iuran dengan iuran tertagih sebesar 76,7 miliar.
“Pencapaian kinerja Kantor Wilayah Jawa Timur sampai dengan September 2018 badan usaha aktif sebanyak 68.058, jumlah tenaga kerja aktif sebanyak 3,05 juta, sektor penerima upah 1,79 juta, sektor BPU 201 ribu, dan sektor jasa konstruksi 1,05juta, sedangkan akuisisi perisai sebanyak 43.229 tenaga kerja dari 367 perisai di Jawa Timur,” paparnya.
Pembayaran klaim sampai dengan September 2018, beber Dodo, sebanyak 189.963 kasus dengan total klaim sebesar Rp 1,88 triliun, Klaim Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 153.185 kasus sebesar Rp1,68 triliun, Jaminan Kematian 2.212 kasus sebesar Rp 61,8 miliar, Jaminan Kecelakaan Kerja 20.080 kasus sebesar Rp 121 miliar dan Jaminan Pensiun sebanyak 14.486 kasus sebesar Rp 18,6 miliar.
“Saat ini potensi kepesertaan di Jawa Timur masih sangat tinggi, kami mengimbau jajaran BPJS Ketenagakerjaan untuk bekerja keras dan bekerja cerdas agar semakin banyak tenaga kerja yang terlindungi, serta meminta dukungan dari pemerintah daerah dan pihak -pihak terkait lainnya untuk percepatan pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur,” pungkasnya. [geh]

Tags: