BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasi Jamsos ke Mahasiswa ITS

Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Abdul Cholik memberikan cinderamata dan bantuan penyediaan literatur kepada Rektor ITS Surabaya Prof Ir Joni Hermana sebelum memulai kuliah umumnya, Senin (20/11) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi]

Surabaya, Bhirawa
Ratusan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mendapatkan edukasi pentingnya jaminan sosial (jamsos) dari BPJS Ketenagakerjaan di Gedung Inspektorat, Senin (20/11) kemarin. Edukasi ini diberikan langsung oleh Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Abdul Cholik melalui kuliah umum. Dengan mengusung tema ’40 menit mengajar’, para mahasiswa diharapkan mengenal lebih dekat Jamsos sebelum memasuki dunia kerja.
“Kami hadir di sini dalam rangka menjelang usia BPJS Ketenagakerjaan ke-40 tahun. Agar supaya para generasi muda terutama mahasiswa mengenai pentingnya jaminan sosial,” katanya. Menurut Cholik, kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian BPJS Ketenagakerjaan dibidang pendidikan. Dengan melibatkan jajaran Direksi dan Dewan Pengawas serta pejabat eselon satu. Dengan tema ’40 Menit Mengajar’, mahasiswa akan mengenal dekat BPJS Ketenagakerjaan untuk memasuki dunia kerja.
“Karena setelah bekerja mereka membutuhkan jaminan sosial agar aman dalam bekerja, nyaman bekerja untuk keluarganya,” ujarnya. Ia menambahkan, saat ini masih banyak dari mahasiswa yang belum mengetahui dan paham BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, para mahasiswa juga belum mengetahui manfaat yang didapat sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, program BPJS Ketenagakerjaan melindungi peserta selama bekerja.
“Serta menjamin kelangsungan hidup ahli waris peserta yang meninggal dunia dan menjamin masa hari tua peserta,” tuturnya. Cholik menjelaskan, program BPJS Ketenagakerjaan adalah Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP). Menurutnya, pencapaian kinerja Kantor Wilayah Jawa Timur sampai dengan bulan Oktober 2017 perusahaan aktif sebanyak 53.182, tenaga kerja aktif sebesar 2.54 juta yang terdiri dari tenaga kerja penerima upah 1.55 juta. Sedangkan, sektor bukan penerima upah 145 ribu dan sektor jasa konstruksi 843 ribu.
Pembayaran klaim sampai dengan bulan Oktober 2017 sebanyak 199.581 kasus sebesar Rp.1.86T, yang terdiri dari Klaim JHT sebanyak 166.374 kasus sebesar Rp.1.65 T, Jaminan Kematian 2.622 kasus sebesar Rp.73 M, Jaminan Kecelakaan Kerja 19.149 kasus sebesar Rp.120 M dan Jaminan Pensiun sebanyak 11.436 kasus sebesar Rp.13.6 M.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor ITS Surabaya Prof Ir Joni Hermana menuturkan bahwa keberadaan BPJS Ketenagakerjaan dalam hal melindungi masyarakat menunjukkan Negara yang beradab. “Kehadiran mereka (BPJS Ketenagakerjaan) yang sudah 40 tahun ini akhir-akhir ini menjadi popular karena orang miskin dan tidak mampu bisa masuk ke rumah sakit,” terangnya.
Hal ini, lanjut Prof Ir Joni, harus dipikirkan oleh para mahasiswa ketika sudah memasuki dunia kerja, khususnya ketika memilih menjadi entrepreneur. “Makanya, manfaatkanlah kesempatan kuliah umum ini sebaik-baiknya,” pesannya. [geh]

Tags: