BPJS Motivasi Daerah di Jatim Tiru Kota Mojokerto Raih UHC Award

Deputy Direksi Wilayah Jatim Handaryo menyerahkan potongan tumpeng kepada pejabat Pemkot Mojokerto.

Kota Mojokerto, Bhirawa
BPJS Kesehatan mengajak dan memberi motivasi pada Kabupaten dan Kota di Jatim untuk mengikuti Kota Mojokerto yang sukses meraih UHC Award dari Presiden Joko Widodo. Dengan total penduduk Kota Mojokerto 144.493 jiwa, yang sudah terdaftar 142.140 jiwa atau 98,37 persen sudah tercover didalam Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS).
“Kita memberi apresiasi kepada Kota Mojokerto atas raihan UHC Award dari Bapak Presiden. Saya berharap daerah – daerah lain di Jatim mengikuti sukses Kota Mojokerto ini,  ” ujar Kemal Imam Santoso Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan saat meggelar safari ramadhan dan buka bersama 50 anak yatim di hotel Ayola Kota Mojokerto,  Rabu (6/6).
Dari total jumlah penduduk Kota Mojokerto 144.493 jiwa, APBD Pemkot Mojokerto mengcover membayar BPJS kesehatan untuk 57.305 jiwa.”Kepedulian daerah seperti inilah yang harus ditiru daerah lain di Jatim.  Karena prinsip kita dengan gotong royong kita menuju UHC secara Nasional 2019,” tambah Kemal.
Menurut Kemal,  program JKN KIS  merupakan wujud rasa Gotong Royong Pemerintah, Pengusaha, Masyarakat, Mitra dan BPJS Kesehatan selaku pelaksana program terhadap jalannya Program JKN KIS.
Masing-masing pihak mempunyai tugas dan fungsi sehingga program JKN ini bisa berjalan beriringan.

Direktur keuangan dan investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso memberi santunan kepada anak yatim

“Dalam momentum ramadhan ini kami mengajak serta memperkuat dukungan dari seluruh Masyarakat agar prinsip-prinsip gotong royong dapat terwujud sehingga pelaksaan program perlindungan kesehatan ini berjalan dengan baik” imbuh Kemal Imam Santoso.
Dalam safari Ramadhan itu,  juga diberikan  santunan dan bingkisan kepada 50 anak dari Panti Asuhan Nurul Fallah yang ada di Kota Mojokerto dan dilanjutkan buka puasa bersama.
Masih kata Kemal,  dari 38 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur menunjuk 3 daerah yakni Kota Mojokerto, Kota Kediri dan Kabupaten Banyuwangi untuk dijadikan Pilot Project terwujudnya UHC di tahun 2018.
Dan Kota Mojokerto akhirnya yang terpilih meraih UHC 2018 dari Bapak Presiden, ” tandas Kemal lagi.
Rangkaian kegiatan Safari Ramadhan BPJS Kesehatan tersebut,  dilaksanakan rutin setiap tahun  sejak 2014. Kegiatan ini bertujuam untuk menjalin tali silaturahmi dengan para stakeholder dan antar duta BPJS Kesehatan di Kedeputian Wilayah Jawa Timur,  Ramadhan tahun ini pelaksanaan Safari Ramadhan giliran digelar di Kota Mojokerto.
Dalam safari ramadhan itu dihadiri oleh Dinkes Prov. Jawa Timur, Pejabat Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Apindo, perwakilan mitra BPJS Kesehatan, Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan bersama Deputi Direksi Bidang dan Deputi Direksi Wilayah Jawa Timur beserta seluruh Kepala Cabang BPJS Kesehatan di Jawa Timur.
Yang menarik,  dalam Safari ramadhan itu, dilakukan Kirab Piala UHC Award, yang diterima Kota Mojokerto bersama dengan 120 Kab/Kota di Indonesia pada 23 Mei lalu.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto Dina Diana Permata menerima piala UHC Award usai dikirab.

Sementara itu,  Deputi Direksi Wilayah Jawa Timur selaku penanggung jawab kegiatan, Handaryo menyampaikan terkait pelayanan peserta JKN selama masa libur lebaran. Dia mengatakan agar peserta JKN tidak perlu cemas karena 13 Kantor Cabang dan 25 Kantor Layanan Operasional Kabupaten/Kota akan membuka pelayanan terbatas terkait pelayanan kesehatan dan administrasi serta denda layanan untuk peserta JKN. Untuk jam buka pelayanan terbatas tersebut mulai jam 8-12 dari tanggal 11-14 juni dan 18-20 juni.
Dikonfirmasi terpisah,  Kepala Dinkes Kota Mojokerto Christiana Indah mengatakan, Sejak 2015 kota Mojokerto sudah melaksanakan pelayanan kesehatan gratis pada masyarakat dengan model fee for service atau model klaim pembiayaan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan pemerintah dengan hanya menunjukan KTP / KK .
“Dengan total coverage akan dilakukan indikator manfaat oleh masyarakat berbasis keluarga sehingga akan ada out come, rumah tangga di Mojokerto rata-rata anggota keluarga berapa yang sakit, berapa rupiah yang dimanfaatkan, rumah tangga mana yang harus di-mapping untuk diintervensi secara terintegrasi oleh OPD di kota mojokerto dan disepakati untuk tindak lanjut dalam penyusunan rencana anggaran secara berkelanjutan dalam rangka pembangunan berwawasan kesehatan”, jelas Indah. [kar]

Tags: