BPN Prabowo Keliru Persoalkan Pencalonan Ma’ruf Amin

Langkah BPN Prabowo-Sandiaga mempersoalkan keabsahan pencalonan Ma’ruf Amin adalah keliru.
Mempersoalkan keabsahan pencalonan KH Ma’ruf Amin dalam Pilpres adalah langkah keliru yang dibuat BPN Prabowo, bahkan terkesan mengada-ada.
Saya mengemukakan pandangan itu, berkaitan dengan pernyataan Ketua Tim Hukum Pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto bahwa pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin dapat didiskualifikasi karena Ma’ruf Amin melanggar ketentuan Pasal 227 huruf p UU 7/2017 tentang Pemilu (UU Pemilu).
Kedudukan KH Ma’ruf Amin sebagai anggota dewan pengawas BNI Syariah dan Mandiri Syariah tidak bisa disamakan dengan pejabat atau karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Namun, setelah terpilih dan dilantik menjadi Wakil Presiden, maka KH Ma’ruf Amin harus melepaskan jabatan di BNI Syariah dan Mandiri Syariah.
Artinya, untuk pencalonan tidak ada masalah, tetapi sesuai aturan, setelah dilantik, Ma’ruf Amin harus melepaskan jabatan tersebut.
Karena itu, Tim hukum BPN Prabowo-Sandiaga tidak perlu lagi mencari-cari alasan, yang kemudian membuat publik semakin yakin bahwa materi gugatan yang diajukan ke MK lemah.
BPN Prabowo-Sandiaga, sebaiknya fokus pada materi gugatan yang sudah disampaikan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Dr Johanes Tuba Helan, MHum
Pengamat hukum tata negara dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang

Tags: