BPOM Audit Empat IRTP Kota Batu

Petugas BPOM Surabaya bersama Dinkes Kota Batu saat mengunjungi industri keripik tempe di Desa Oro Oro Ombo Kota Batu.

Petugas BPOM Surabaya bersama Dinkes Kota Batu saat mengunjungi industri keripik tempe di Desa Oro Oro Ombo Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
BPOM Surabaya mendatangi sejumlah Industri Tumah Tangga Pangan (IRTP) yang ada di Kota Batu, Kamis (2/7). Mereka melakukan audit terhadap penerapan standar keamanan pangan di industri-industri tersebut. Hal ini merupakan upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) agar IRTP yang ada di kota ini telah memiliki standar kemanan pangan dari BPOM.
Dalam upaya menjaga keamanan pangan khususnya pada makanan yang diproduksi di Kota Batu, Dinkes telah melakukan langkah pembinaan. Di antaranya melakukan bimbingan teknis (bintek) bersama BPOM terkait pemberian piagam bintang 1 pada IRTP.
“Piagam bintang 1 ini diberikan kepada industri yang telah melatih penerapan keamanan pangan pada proses produksinya,”ujar Kasie Sertifikasi BPOM Surabaya, Lindawati, saat melakukan sidak (inspeksi mendadak-red) ke IRTP Keripik Tempe yang ada di Dusun Dresel, Desa Oro-Oro Ombo, Kamis (2/7). Kunjungan petugas BPOM dan Dinkes Batu dikatakan sidak karena rencana tersebut tak diketahui pemilik/pengelola industri yang dikunjungi.
Adapun kedatangan BPOM ke IRTP Kota Batu dalam rangka survey dan audit piagam bintang 1. Di tahun ini Dinkes Kota Batu telah merekomendasikan 4 industri rumah tangga untuk bisa mendapatkan piagam bintang 1 ini. “Adapun IRTP yang mendapatkan rekomendasi tersebut meliputi industri pembuatan keripik tempe, industri minuman sari apel, industri keripik apel, dan industri sirup buah,”tambah Kasie Farmasi, Mamin, dan Perbekalan Kesehatan di Dinkes Kota Batu, Eni Musfiratun.
Kemudian, kedatangan BPOM kemarin juga sebagai tindak lanjut setelah 3 bulan lalu telah dilakukan bintek terkait pemberian piagam bintang 1. Sebelumnya, sudah ada 3 industri di Kota batu yang telah mendapatkan piagam bintang 1. Sekarang ada 4 industri di kota ini yang diajukan ke BPOM untuk mendapatkan piagam bintang 1.
Hasil dari pemeriksaan langsung atau audit ini, katanya Linda, akan dijadikan obyek penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Jika memang dalam penilaian tersebut angka yang dikumpulkan sesuai dengan standar yang ditetapkan BPOM, maka IRTP yang diajukan Dinkes Batu ini akan mendapatkan piagamBintang 1 Keamanan Pangan.
“Pemberian piagam bintang 1 ini diadakan setiap tahun. Jika ada industri yang telah mendapatkan bintang 1, namun ditahun berikutnya mereka ternyata tidak lagi memenuhi standar keamanan pangan, maka kita bisa mencabut piagam bintang 1 tersebut,”tegas Linda.
Diketahui, di wilayah Jawa Timur sudah ada 57 industri yang telah mendapatkan piagam bintang 1, kemudian 2 industri mendapatkan piagam bintang 2, sedangkan piagam bintang 3 baru diberikan untuk 1 industri. Dan untuk bisa naik bintang, setiap industri harus memenuhi standar yang kirterianya semakin ketat.
Sementara, pemilik IRTP Keripik Tempe Desa Oro-Oro Ombo, Lilik Riantina, mengatakan bahwa usahanya ini belum setahun berjalan. Setiap hari, pihaknya bisa memproduksi 400 pack atau bungkus keripik tempe siap jual. Untuk memproduski keripik tempe ini dia dibantu oleh 12 karyawan. “Untuk hari tertentu saat permintaan tinggi, biasanya kita memperkerjakan hingga 25 karyawan,”ujar Lilik.  [nas]

Rate this article!
Tags: