BPOM Siap Majukan Produk UKM Kota Batu

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko (tiga dari kanan) bersama para pelaku usaha makanan/minuman saat menggelar pertemuan dengan BPOM RI di Hotel Jambuluwuk Kota Batu.

Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko (tiga dari kanan) bersama para pelaku usaha makanan/minuman saat menggelar pertemuan dengan BPOM RI di Hotel Jambuluwuk Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Kota Batu memiliki potensi besar dalam pengelolaan makanan yang dikelola oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dan kemarin (12/5), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI berkunjung ke Kota Batu dan melontarkan wacana untuk membangun Food Safety Clearing House (FSCH) atau laboratorium makanan di Kota Batu. Tujuannya, agar agar keberadaan makanan produk UMKM di kota ini bisa berkembang pesat dengan dengan mutu yang terjamin.
Kepala BPOM, Roy Sparringa menjelaskan, keberadaan FSCH akan membantu para pemilik usaha kecil untuk melihat keamanan produknya dari barang berbahaya. Karena di sana tersedia juga laboratorium makanan yang bisa mengetahui kandungan yang ada dalam bahan-bahan makanan.
“Kesulitan usaha kecil biasanya ada pada masalah higienitas dan sanitasi produk. Itu bisa kita dampingi agar produk makanan UMKM bisa berkembang pesat dan cepatn,”ujar Roy Sparingga, Kamis (12/5).
Selain itu, lanjutnya, FSCH juga memiliki beberapa fungsi yang lain. Di antaranya, bisa memudahkan akses permodalan, teknologi proses, manajemen usaha, dan pemasaran dengan akses nasional sampai internasional.
“Biasanya masalah di daerah yang harus terus dibenahi di daerah adalah beban regulasi dan administrasi kepada usaha kecil dan menengah. Agar mereka dalam usahanya dapat berkembang cepat,” tambah Roy.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kota Batu, BPOM RI juga membentuk agen keamanan pangan dengan melibatkan kalangan pelajar di Kota Batu. Dan empat siswa terbaik akan ditunjuk dan mengampanyekan tentang keamanan pangan.
Empat siswa itu berasal dari SMP Raden Fatah, SMP Imanuel, SMPN 1 Batu, dan SMAN 1. Mereka bertugas menyampaikan ke masyarakat bagaimana cara melihat keamanan makanan dari bahan-bahan berbahaya.
Direktur Surveillance dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Halim Nababan, mengatakan, siswa-siswi di Kota Batu telah diikutkan dalam seminar keamanan pangan awal Mei lalu. Sehingga didapat peserta terbaik untuk menjadi agen.
“Ke depan kita juga akan membuat e-learning dengan materi-materi keamanan pangan dari bahan berbahaya. Jadi semua kebutuhan pangan harus terjamin keamanannya supaya kualitas hidup juga naik,” ujar Halim. Apalagi Kota Batu juga merupakan kota dengan destinasi wisata luar biasa. Karena itu perlu adanya jaminan bahwa makanan dan minuman yang ada di kota ini aman untuk dikonsumsi.
Sementara, Walikota Batu Eddy Rumpoko emberikan apresiasi terhadap rencana pendampingan BPOM terhadap pengembangan makanan produk UMKM di Batu. Karena hal ini akan semakin memajukan perekonomian masyarakat.
“Dulu saya seolah ingin sekali protes, ketika mendapatkan keluhan UKM bahwa produk makanan mendapatkan pengakuan dari BPOM biayanya mahal, bahkan sampai ratusan juta Rupiah,”ujar ER panggilan akrab Eddy Rumpoko. Namun dengan pembangunan yang ada saat ini, tidak ada lagi biaya mahal bagi UMKM untuk mendapatkan pengakuan makanan sehat.  [nas]

Tags: