BPOM Sidak Pizza Hut Delivery

BBPOM Surabaya melakukan sidak tertutup terkait bahan baku kadaluarsa di gerai Pizza Hut Delivery (PHD) Jalan Profesor Dr Moestopo, Rabu (7,9). [abednego]

BBPOM Surabaya melakukan sidak tertutup terkait bahan baku kadaluarsa di gerai Pizza Hut Delivery (PHD) Jalan Profesor Dr Moestopo, Rabu (7,9). [abednego]

Surabaya, Bhirawa
Menindaklanjuti inpseksi bahan baku kadaluarsa yang dilakukan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI di sejumlah restoran Pizza Hut di Jakarta. Tim gabungan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya dan Dinas Kesehatan Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pizza Hut Delivery (PHD) Jalan Profesor Dr Moestopo, Rabu (7/9).
Sidak tersebut dilakukan terkait maraknya pemberitaan makanan khas negara Italia yang diduga menggunakan bahan baku kadaluarsa. Sayangnya, saat sidak berlangsung awak media tidak diperkenankan melakukan peliputan yang dilakukan petugas gabungan untuk mengambil sejumlah sampling dan pemeriksaan di ruang penyimpanan barang PHD.
Area Manajer Jakarta PT Sarimelati Kencana yang menaungi Pizza Hut dan PHD Indonesia, Fauzun membenarkan jika sejumlah tes masih dilakukan oleh tim gabungan tersebut ditempatnya. “Nanti yang bisa menjelaskan dan berwenang adalah petugas BBPOM yang kini sedang meneliti bahan yang diambil samplenya,” kata Fauzun saat berkunjung ke Surabaya untuk mengecek stok barang di Surabaya, Rabu (7/9).
Sayangnya, hingga akhir pemeriksaan, lima petugas yang melakukan sidak tidak berkenan memberikan keterangan kepada wartawan. Hanya salah seorang petugas mengatakan, untuk meminta keterangan di kantornya. “Di kantor saja kalau minta keterangan,” kata salah satu petugas menjawab pertanyaan wartawan seraya memasuki mobilnya.
Diteruskan oleh Fauzun, petugas gabungan yang melakukan sidak tersebut tidak menemukan adanya bahan baku yang kadaluarsa di tempatnya. “Kami memastikan, sebelum masuk di dapur, bahan-bahan itu sudah kami proses selama beberapa kali. Baik saat di gudang di Surabaya, maupun sampai di toko yang ada di Surabaya,” ungkapnya.
Ia menuturkan, proses pemeriksaan bahan baku yang dipakai oleh pihaknya dilakukan hingga tiga kali pemeriksaan, sebelum bahan-bahan itu dikelola di dapur. Bahkan, setiap selesai memeriksa bahan yang digunakan, pihaknya mengaku terus memperhatikan kode expired baik di PO-nya dan di kemasan bahan baku Pizza.
Dan masa kadaluarsa bahan baku makanan cepat saji bisa mencapai enam bulan karena telah dibekukan. Proses distribusi bahan dari Jakarta ke Surabaya, menurutnya tidak sampai lebih dari 6 bulan. “Kami tidak pernah melakukan pengiriman yang terlambat hingga 6 bulan. Paling lambat 3 bulan, barang sudah terdistribusikan di gudang di Surabaya, Medan, dan Makassar,” pungkasnya. [bed]

Rate this article!
Tags: