BPOM Surabaya Lakukan Penyuluhan Siswa di Kediri

6-foto B van-IMG_20141210_094904(2)Kota Kediri, Bhirawa
Untuk mengantisipasi peredaran makanan dan minuman berbahaya untuk di konsumsi yang peredrarannya semakin marak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya bersama Dinas Kesehatan Kota Kediri memberikan penyuluhan pada pelajar di Kota Kediri. Tak hanya itu dalam memberikan penyuluhan BPOM Surabaya juga melkukan pemeriksaan pada sejumlah makanan dan minuman yang dipasarkan dalam lingkungan sekolah.
Petugas BPOM Surabaya Eni Zuniati kepada siswa mengatakan, jika mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya seperti Radamin B dan Mentanil Yellow secara terus-mnerus dapat merusak fungsi hati. “Dan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung borak dan formalin dalamn jangka panjang akan menimbulkan gangguan pada ginjal dan saluran kencing,” terangnya.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memberikan penyuluhan kepada para pelajar, namun pihaknya juga melakukan uji Laboratorium langsung terhadap jajanan yang beredar dalamaa lingkup sekolah. Ada bebrapa makanan yang di uji laboratorium dalam penytuluhan tersebut, diantaranya pentol, sirup, es dan beberapa snack lainnya, karena jajanan yang seperti itulah yang rawan ada zat berbahaya. “Sehingga pelajar bisa langsung tahu dan hati-hati jika mengonsumsi jajanan di Sekolah, sehingga tidak menimbulkan kerugian dalam tubuh dalam jangka panjang,” tandasnya.
Salah seorang siswa SD Mrican 1 Eric Eka  kegiatan penyuluhan memberikan sangat dibutuhkan sekali untuk dapat mengetahui makanan yang berbahaya dan yang tidak berbahaya. “Kita bisa mengenali ciri+-ciri makanan yang mengandung zat berbahaya, dan setelah mendapatkan penyuluhan ini saya akan berjati-hati dalam memebeli makanana” kata Erik Eka.
Sementara dalam memberikan penyuluhan itu, BPOM Surabya mengunanakan mobil yang dilengkapi dengan Laboratorium sebagai penguji makanan dan minuman. [van]

Keterangan  Foto : BPOM Surabaya memberikan penyuluhan pada Siswa SD di Kediri tentang Mamin yang mengandung zat berbahaya.

Tags: