BPPKB Bojonegoro Galakan Gerakan Sayang Ibu

7-FOTO KAKI bas-kepala BPPKB Bojonegoro, Anik Yuliarsih saat menujukan   capaian AKI dan AKB dengan program gerakan sayang ibu. Achmad BasirBojonegoro, Bhirawa
Untuk menekan angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan angka kematian bayi baru lahir (AKB) di Kabupaten Bojonegoro, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Bojonegoro mencanangkan program ‘Gerakan Sayang Ibu’.
“Sampai hari ini, kendati upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan angkat kematian bayi baru lahir di Bojonegoro sudah sesuai target nasional namun dipandang masih kurang,” ungkap Kepala BPPKB Bojonegoro, Anik Yuliarsih kepada Bhirawa, Kamis (9/4) di ruang kerjanya.
Menurutnya meskipun sudah minim, akan tetapi banyak masyarakat di pedesaan yang masih belum paham atau mengetahui progam KB sehingga berdampak pada AKI dan AKB. “Kita sedang menggalakkan Gerakan Sayang Ibu guna meminimalisir AKI dan AKB di wilayah Bojonegoro melalui progam KB,” ungkapnya.
Menurutnya, program gerakan kasih sayang ibu (Sayang terhadap Ibu dan Anak) itu merupakan salah satu strategi dan advokasi terhadap lintas sektoral program yang akan ditindaklanjuti dalam kegiatan pembelajaran asuhan bayi baru lahir di rumah bagi lintas sektor dan masyarakat.
Dikatakan, di tahun 2014 kemarin AKI di Bojonegoro mencapai 108,57/satu juta jiwa. Sedangkan untuk AKB sendiri selama 2014 mencapai 37,98 / satu juta jiwa. Mekipun angka tersebut terbilang rendah timbang di bandingkan di tingkat Jawa Timur dan Nasional, pihaknya pun tak henti-hentinya untuk menurunkan AKI dan AKB setiap tahunnya. “Mekipun AKI dan AKB kita minim, akan tetapi kita tidak boleh diam begitu saja. Untuk itu kita terus melakukan progam berkelanjutan diantaran gerakan sayang ibu,” jelasnya.
Untuk progam ini sendiri pihaknya melibatkan 4.444 kader yang tersebar di 28 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Melalui kader pihaknya akan melakukan pembinaan dan pelatihan sehingga kader bisa melakukan pendataan secara langsung di setiap rumah guna mengetahui keluarga tersebut sudah sejahtera atau pra sejahtera. “Kita akan melakukan pendataan pada setiap keluarga yang ada di Bojonegoro, pendataan ini sendiri guna mengetahui info ter update jumlah AKI dan AKB lebih lanjut,” tukasnya.
Ditambahkan, pendataan ini sendiri akan dilaksanakan mulai tanggal 25 Mei hingga 12 Juni mendatang. Untuk itu pihaknya mengharapkan peran serta dari masyarakat untuk mendukung progam tersebut untuk kepentingan bersama.
“Kita akan menggandeng pihak dinas terkait lainnya yang ada di Bojonegoro, seperti Dinkes, Disnakan maupun PKK sehingga bisa diketahui perkembangannya, bahkan kita juga melibatkan petugas PLKB  dan PPKBD yang ada di masing-masing Desa,” imbuhnya. [bas]

Tags: