BPPKB Gelar Bintek Perlindungan Keluarga dan Eks TKW Blitar

Wahid Rosidi

Wahid Rosidi

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Untuk meningkatkan masyarakat menjadi tenaga yang mandiri, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Blitar berikan Bimbingan Teknis kepada keluarga dan mantan TKW Blitar.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Desa Kedungbanteng, Kecamatan Bakung beberapa hari lalu diikuti sekitar 60 peserta yang hadir mendapatkan sosialisasi tentang bagaimana berwiraswasta, lalu pemanfaatan uang yang dikirim oleh keluarga yang ada di luar negeri, hingga himbauan berangkat ke luar negeri lewat jalur legal.
Bahkan dalam Bimtek ini juga, BPPKB menghadirkan beberapa mantan TKW yang kini sukses berwiraswasta untuk berdiskusi dan berbagi ilmu dengan para eks TKW yang hadir, selain itu juga narasumber dari BPPKB dan Disnakertrans.
Kepala BPPKB, Wahid Rosidi mengatakan kegiatan bimtek ini merupakan program yang memang diminta oleh organisasi mantan TKW, serta merupakan bagian dari upaya untuk melindungi keluarga para TKW, baik yang masih di luar negeri ataupun yang sudah di tanah air.
“Dampak adanya seorang ibu yang bekerja di luar negeri sangat besar, bahkan bukan hanya bagi keutuhan keluarga, namun juga berpengaruh besar pada masa depan anak,” katanya.
Ditambahkan Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan (PP) Ulip Sunaryati, masih ada persoalan klasik lain yang selalu terjadi dan merupakan rantai yang memang harus diputus adalah, berawal dari kondisi ekonomi yang kurang, lalu seorang ibu berinisiatif untuk bekerja di luar negeri. Biasanya hasil bekerja setiap bulan dikirimkan kepada keluarga terutama buat kebutuhan anak.
“Karena tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh keluarga, akhirnya kemudian uang habis untuk kebutuhan yang tidak bermanfaat. Akhirnya saat istri pulang tidak hasil, yang kemudian muncul saling curiga antara suami-istri, dan terkadang karena stress melihat kondisi keluarga akhirnya si istri memilih untuk kembali bekerja ke luar negeri. Rata-rata ceritanya seperti ini,” terangnya.
Maka dari itu BPPKB dan beberapa dinas lainnya, lewat beberapa eks TKW yang tidak mau berangkat lagi ke luar negeri karena telah sukses berwiraswasta dengan keahlian yang dimiliki, mulai dari membuat kue, menjahit, dan keahlian lainnya, yang kemudian bisa ditularkan kepada eks TKW yang lain.
“Para eks TKW ini juga berinisiatif merangkul teman-temannya yang ingin berangkat lagi, dan mengajak mulai bekerja dengan modal secara kecil-kecilan, supaya tidak berangkat lagi ke luar negeri,” jelasnya.
Pada Organisasi eks TKW ini kini sudah ada di beberapa Kecamatan di Kabupaten Blitar, karena mereka semakin sadar bahwa berangkat ke luar negeri cukup sekali saja. Kemudian berikutnya modal yang telah dimiliki dikumpulkan dan digunakan untuk berusaha.
“Karena dari eks TKW yang sudah beberapa seri berangkat mengaku, bahwa berangkat ke luar negeri ini semacam ketagihan, bahkan bekerja menajdi TKI ini seperti penyakit keturunan, karena ibunya pernah ke luar negeri maka anaknya juga berangkat. Namun, lain ceritanya kalau modal dari bekerja di luar negeri bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha kecil-kecilan, ini yang ingin saya tangkap dari semangat organisasi eks TKW ini,” pungkasnya. [htn.adv]

Tags: