BPPKB Kab.Blitar Bina Wiraswasta Mantan TKW

Kabid Pemberdayaan Perempuan BPPKB Kabupaten Blitar, Uliep Sunaryati (tengah) dan perwakilan beberapa Dinas serta mantan TKW berhasil saat pembinaan di salah satu Desa lumbung TKW Blitar. [Hartono/Bhirawa]

Kabid Pemberdayaan Perempuan BPPKB Kabupaten Blitar, Uliep Sunaryati (tengah) dan perwakilan beberapa Dinas serta mantan TKW berhasil saat pembinaan di salah satu Desa lumbung TKW Blitar. [Hartono/Bhirawa]

Kab.Blitar, Bhirawa.
Berdayakan Perempuan di Kabupaten Blitar, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Blitar menggelar pembinaan mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW).  Hal ini  dilakukan untuk mencegah para mantan TKW ini untuk kembali berangkat kerja, salah satunya melalui pembinaan keahlian kerja dengan memanfaatkan berbagai produk lokal potensial.
Bahkan pada kegiatan pembinaan yang dilakukan digelar selama dua hari, pertama di Desa Sumberboto dan Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto. BPPKB juga menggandeng Disnakertrans, dan Dinas lain serta mantan TKW yang telah sukses membangun Usaha Kecil Menengah (UKM).
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan (PP) BPPKB Kabupaten Blitar, Uliep Sunaryati mengatakan kegiatan pembinaan mantan TKW ini digelar di dua Desa di Kecamatan Wonotirto. Karena dianggap di dua Desa tersebut menjadi lumbung TKW di Kabupaten Blitar. “Untuk pembinaan ini memang difokuskan di desa-desa yang selama ini menjadi lumbung TKW asal Kabupaten Blitar seperti di Kecamatan Wonotirto,” kata Uliep Sunaryati.
Lanjut Uliep Sunaryati, bukan hanya digelar secara sporadis, menurutnya kegiatan pembinaan ini telah dilaksanakan sejak 2014 lalu, dimana awalnya hanya sosialisasi dan sekedar ingin mengenal bagaimana kondisi para mantan TKW, lalu kemudian menggandengan mereka.
“Pada tahun 2016 ini, kami mulai mengerucut untuk mengajak para mantan TKW yang menjadi untuk berusaha di Kabupaten Blitar, dan membuat mereka berpikir bahwa ke luar negeri adalah alternatif terakhir,” jelasnya.
Bahkan ditegaskan Uliep, setelah dilakukan pendekatan lewat pembinaan yang humanis, ternyata mereka mau menyambut perhatian dari Pemerintah ini. Bahkan sangat antusias untuk belajar dan mengikuti pelatihan untuk membuat sebuah produk UKM yang sudah berhasil. “Mereka ternyata sangat antusias, apalagi bisa melihat kesuksesan yang dialami oleh mantan TKW juga. Sehingga mereka bersedia untuk mengikuti pelatihan, hingga proses pemasarannya,” terangnya.
Menurut Uliep, kondisi ini tidak lepas dari manajemen keuangan keluarga TKW yang sumber daya manusia masih terbatas, sehingga hasil bekerja di luar negeri hanya untuk kepentingan fisik saja, seperti rumah, kendaraan dan lain-lain. Sehingga ketika keuangan sudah habis mereka siap kembali lagi bekerja di luar negeri.
“Ini menjadi perhatian khusus saya dan teman-teman di bidang PP. karena memang secara umum, kondisi ekonomi dan manajemen keuangan yang kurang tepat yang menjadi masalah, hingga membuat mereka selalu kembali memilih bekerja ke luar negeri,” pungkasnya.
Kepala BPPKB Kabupaten Blitar, Wahid Rosidi juga berharap kepada TKW yang sudah tidak ingin lagi bekerja di luar negeri diharapkan bisa aktif usaha dengan usaha mandiri atau berwirausaha seperti yang sudah dilakukan beberapa TKW yang lain.
“Sehingga sudah bukan sebagai objek pekerja diluar negeri lagi khususnya pekerja Wanita yang selama ini rawan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, bahkan kami siap untuk membina mereka untuk mandiri,” kata Wahid Rosidi. [htn,adv]

Tags: