BPPKB Kabupaten Blitar Gelar Pelatihan PKB/PLKB

Kabid PKS BPPKB Kabupaten Blitar  Holil Amri serta para PKB/PLKB saat mendapatkan metode pembinaan dengan alat peraga celemek organ reproduksi dari BKKBN Jatim.

Kabid PKS BPPKB Kabupaten Blitar Holil Amri serta para PKB/PLKB saat mendapatkan metode pembinaan dengan alat peraga celemek organ reproduksi dari BKKBN Jatim.

Kab.Blitar, Bhirawa.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Blitar menggelar pelatihan bagi para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Tujuan pelatihan ini agar PKB/PLKB bisa memberikan pembinaan secara maksimal kepada masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor BPPKB Kabupaten Blitar yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto Kota Blitar selama dua hari oleh Bidang Pemberdayaan Keluarga Sejahtera (PKS) BPPKB Kabupaten Blitar. Para penyuluh dan petugas ini berada di barisan depan dalam memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat.
Saat wartawan masuk ke dalam ruangan pelatihan, para PKB/PLKB terlihat duduk di kursi yang sengaja diatur di bagian pinggir sehingga menyisakan ruang dibagian tengah, disitulah para narasumber yang berasal dari BKKBN Provinsi Jatim memberikan pelatihannya.
Kepala BPPKB Kabupaten Blitar, Wahid Rosidi melalui Kabid PKS Holil Amri menjelaskan, sebanyak 75 PKB/PLKB dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar mengikuti pelatihan untuk menambah wawasan dan me-refresh ingatan tentang berbagai metode dan pola pembinaan keluarga yang biasa mereka lakukan di desa-desa tempat mereka bertugas.
”Ini dilakukan bagi para PKB/PLKB yang telah mengikuti training of trainer (TOT), sehingga mereka bisa lebih mantap dan bisa memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat yang membutuhkan dengan jawaban yang berkualitas,” jelasnya.
Diakui dia, dalam kegiatan pelatihan ini selain menyegarkan kembali ingatan para penyuluh dan petugas lapangan ini, juga ada beberapa metode dan pola baru yang harus diketahui dan pahami oleh mereka. Karena dengan pemahan yang baik, kualitas pembinaan kepada masyarakat juga lebih baik.
“Karena dengan pemahaman yang baik terhadap pola dan metode sosialisasi kepada masyarakat, tentu pembinaan juga akan berjalan dengan baik, dan harapannya tentu akan melahirkan keluarga sejahtera di Kabupaten Blitar,” ujarnya.
Ditegaskan Holil, bukan hanya secara metode dan pola pembinaan yang disegarkan, tapi juga ada beberapa alat peraga baru yang bisa membantu para PKB /PLKB dalam memberikan pemjelasan dan pembinaan kepada masyarakat, misalnya dengan adanya celemek organ reproduksi ini, dimana ada dua celemek yang digunakan oleh petugas pria dan petugas wanita.
“Ada beberapa alat peraga baru yang sangat mendukung proses pembinaan masyarakat yang dilakukan oleh petugas. Dan juga sangat menarik, sehingga membuat masyarakat lebih mudah dan gampang untuk memahami dan mengingat sosialisasi yang diberikan,” tegasnya.
Pembinaan bagi para PKB/PLKB ini, dilanjutkan Holil, juga agar para penyuluh dan petugas lapangan ini benar-benar siap untuk menghadapi bonus demografi, dimana jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga kualitas penduduk juga tinggi. Sehingga, keluarga menjadi pondasi pertama dimana seorang individu bisa berkembang secara baik dalam masyarakat.
“Karena semakin baik pola dan metode pembinaan keluarga, maka hasilnya adalah akan terlahir anak-anak, remaja dan manusia yang baik, dan memiliki daya saing tinggi,” ungkapnya.  [htn.adv]

Tags: